Meski Pandemi Covid, LDII Jabar Berupaya Cetak Entrepreneur
BANDUNG – Menyiasati kondisi pandemi Covid-19, Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Barat berupaya mencetak entrepreneur di kalangan warga dan simpatisan LDII dengan menyelenggarakan Webinar Strategi Perencanaan Bisnis, Minggu (25/7/2021). Webinar yang dilaksanakan semi daring dan diikuti 377 peserta ini merupakan lanjutan dari Webinar Kecerdasan Finansial pada Juni 2021 lalu, dan merupakan rangkaian kegiatan untuk bekal ilmu entrepreneur bagi generasi muda.
Webinar yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri Ketua dan Anggota Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) DPP LDII, yakni Arie Wibisono dan H. Bambang Jasnanto. Sementara para narasumber, yakni Ir. H. Musyanif, mantan Dirut PT (Persero) Pembangunan Perumahan dan founder beberapa perusahaan, dan Ir. H. Achjar Nazaruddin, MM.MBA yang merupakan founder beberapa perusahaan.
“Negara yang maju, jumlah entrepreneurnya banyak. Indonesia masih kekurangan entrepreneur. Ini saatnya para generasi muda bisa mengisi kekurangan jumlah itu. Saya agak miris melihat kurangnya animo generasi muda untuk menjadi entrepreneur, padahal kesempatannya tak terbatas,” ujar Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat, drg. H. Dicky Harun, Sp.Ort, dalam sambutannya.
Menurutnya, untuk mencapai masa depan yang cerah diperlukan pengorbanan dan kegigihan untuk mencapai kesuksesan. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi usia muda dalam mencapai keberhasilan bisnis yang menjanjikan.
Dicky menambahkan, masa pandemi Covid justru merupakan waktu yang tepat bagi para generasi muda untuk mengisi waktu dengan banyak belajar, terutama mengenai bisnis. Sehingga saat pandemi berakhir, tinggal mempraktikkan ilmu yang telah didapat.
“Target kita mencetak generasi muda berjiwa entrepreneur. Setelah lepas pandemi ini mereka bisa melesat, diawali dengan memulai bisnis yang baik,” ujarnya.
Menurut Dicky, biasanya para pengusaha pemula mendirikan bisnis tanpa rencana matang dan berjalan alamiah sesuai intuisi. Namun jika membangun dan menjalankan bisnis didasari ilmu, maka hasilnya akan jauh lebih baik dan terkontrol.
“Ini saat yang tepat untuk mengasah ilmu entrepreneur. Walaupun masa pandemi, kita harus tetap bisa berkarya dan berkontribusi. Usai webinar, para peserta harus membuat business plan. Rencananya akan dipilih 1-3 business plan terbaik. Para pemenang akan diberikan modal dan dicoaching secara personal untuk mencapai business goalnya,” urainya.
Sementara itu, narasumber Ir. H. Musyanif mengatakan, menjalankan bisnis itu selain membutuhkan strategi bisnis, juga membutuhkan kesiapan mental, ulet, sabar, dan tawakal. Pasalnya, membangun bisnis itu membutuhkan waktu. Tidak bisa serta merta dalam waktu singkat bisa berhasil.
“Saya pernah bisnis menurun. Namun saya percaya kepada Allah, bahwa akan ada jalan keluar. Alhamdulillah diberikan solusi dan bisnis bisa berjalan sampai sekarang,” urainya.
Dari sisi perencanaan bisnis, Ir. H. Achjar Nazaruddin, MM.MBA mengatakan, para pengusaha sebelum menjalankan sebuah bisnis harus membuat perencanaan terlebih dahulu. Termasuk rencana-rencana tambahan jika rencana awal tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
“Kalau ada business plan, kita sudah bisa mengetahui capaian bisnis kita ke depannya seperti apa. Jika rencananya meleset, kita masih ada cadangan rencana B, C, dan selanjutnya. Sehingga bisnis tetap berjalan walaupun tidak sesuai rencana utama,” paparnya.
Oleh: Fadel Abrori (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)