LDII Kota Jayapura Adakan Tausyiah, Ini Pesan Ketua MUI Papua
Jayapura (01/11). Untuk meningkatkan iman, takwa, dan cinta ilmu, DPD LDII Kota Jayapura menggelar tausyiah dengan mengundang Ketua Bidang Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua H.Moh. Wahib, 30/10. Kegiatan yang berpusat di Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Al-Manshurin Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura ini dilaksanakan secara luring yang diikuti oleh warga Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se-Kota Jayapura.
Dalam sambutanya Ketua DPD LDII Kota Jayapura, Ust.Syaifullah mengucapkan terima kasih kepada Ketua Bidang Komisi Fatwa MUI Papua yang akan memberikan tausyiah kepada warga LDII Kota Jayapura yang terdiri dari 5 (lima) PC yaitu Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Muara Tami, dan Heram dan 8 (delapan) PAC yang berada di Kota Jayapura dengan beragam suku, budaya, maupun beragam profesi.
“Saat ini kita ada di era transformasi digital, pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu membawa perubahan cepat di berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, e-commerce maupun teknologi digital lainya sehingga kita dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan teknologi digital tersebut,” kata Ust. Syaifullah.
“Namun hasil survei dari Microsoft tentang tingkat kesopanan digital global di tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat paling bawah di kawasan Asia Tenggara padahal Indonesia terkenal dengan tingkat keramahannya, oleh karena itu mari kita tetap berakhlakul karimah dan menjaga moderasi beragama baik di dunia nyata maupun di dunia maya,” tambah Ust. Syaifullah.
Sementara itu dalam tausyiahnya Moh. Wahib menceritakan sejarah sebelum diperingati sebagai Hari Santri Nasional, 22 Oktober 1945 menjadi hari yang memiliki nilai historis bagi perjuangan kaum santri di Indonesia dalam mengusir penjajah pasca Proklamasi Kemerdekaan RI dengan lahirnya Resolusi Jihad dan Fatwa Jihad dari KH Hasyim Asy’ari dan pada tanggal 10 November para santri bahu membahu melawan penjajah sehingga yang saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
“Semua yang kita laksanakan di dunia ini baik beribadah maupun bermuamalah harus memiliki dasar yang kuat dari sumbernya yaitu kitabullah (Al-qur’an) dan sunnah nabi (Al-hadits) serta pendapat para ulama, oleh karenanya ibadah yang sifatnya teknis jangan disamakan karena Islam rahmatan lil ‘alamin,” imbuh Dr. Moh.Wahib.
Selanjutnya Dr. Moh. Wahib mempresentasikan materi tentang aliran-aliran mazhab-mazhab fiqih, pengertian mazhab, macam-macam mazhab, penjelasan contoh-contoh mazhab beserta implementasinya, pembagian hadits secara umum, macam-macam hadits, sampai dengan perowi hadits dan sanadnya sampai ke Nabi Muhammad SAW.
Saat diwawancara oleh tim Lines usai kegiatan, Dr. Moh.Wahib mengatakan jika kegiatan ini merupakan pertemuan silaturahim yang sangat bermanfaat dan secara berkala mengundang MUI, dan LDII juga bagian dari MUI karena telah masuk di kepengurusan baik di daerah maupun di pusat. “Sharing ilmu dengan para ulama seperti ini luar biasa, sehingga organisasi LDII ini bukan hanya gerakan sosial saja namun gerakan keagamaan yang secara khusus memajukan keilmuan hal ini termasuk bukti bahwa cinta ilmu adalah bagian dari memajukan organisasi,” tutup Dr. Moh. Wahib. (dew/Lines)
Oleh: Echo Exdha (contributor) / rully kuswahyudi (editor)