Keputrian LDII Maluku Utara Adakan Pengajian Tentang Thaharah

Ternate (29/7). Keputrian DPW LDII Maluku Utara menggelar pengajian tentang bab Thaharah di Masjid Miftahul Huda, Ternate, 27/7. Pengajian diadakan secara daring juga itu dihadiri puluhan peserta dan studio mini DPD-DPD Kabupaten/Kota.

Pemateri Tri Sulistyowati menjelaskan bahwa thaharah menurut bahasa memiliki arti bersih dan suci dari segala bentuk kotoran. Adapun secara istilah, thaharah artinya mengangkat dan menghilangkan kotoran atau najis. Penjelasan ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman dasar tentang kebersihan dalam Islam. “Thaharah adalah kajian ilmu yang sangat penting dan mendasar dalam Islam. Sebab, ibadah wajib seperti sholat lima waktu harus didahului dengan proses bersuci. Dalam ilmu thaharah, umat Islam mempelajari berbagai jenis najis, kotoran, dan cara-cara untuk mensucikannya. Hal ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan,” ujar Tri.

Pengajian ini tidak hanya memberikan teori tentang thaharah, tetapi juga mengadakan praktek langsung. Peserta diajarkan cara mensucikan najis di lantai, cara mensucikan najis dari air kencing bayi yang masih menyusui, serta cara mensucikan pakaian yang terkena najis. Praktik ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif bagi para peserta.

 

Tema “Thaharah yang Benar, Iman yang Kuat: Cara Bersuci Secara Syar’i” menjadi landasan penting dalam setiap materi yang disampaikan. Pada akhir pengajian, acara ditutup dengan tausiah agama yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Maluku Utara, H. Nurhadi. Dalam tausyiah tersebut, Nurhadi menekankan pentingnya thaharah bagi setiap muslim, terutama bagi para ibu yang berperan sebagai bendahara dan pelindung keluarga. Pengetahuan tentang thaharah sangat diperlukan agar mereka dapat menjaga kebersihan dan kesucian dalam keluarga.

“Semua warga LDII tidak hanya memahami teori thaharah, tetapi juga mempraktekkan secara benar dalam kehidupan sehari-hari. Praktek thaharah yang benar akan membantu menjaga kebersihan dan kesucian dalam ibadah, yang pada gilirannya akan mendukung diterimanya amal ibadah oleh Allah SWT,” tegas Nurhadi.

Acara pengajian ini diakhiri dengan harapan bahwa semua peserta dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari tentang thaharah. Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman umat Islam mengenai pentingnya kebersihan dan kesucian dalam menjalankan ibadah. Dengan demikian, ibadah yang dilakukan akan lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT. degnan kegaitan ini diharapkan terus menginspirasi setiap muslim dalam menjaga kebersihan dan kesucian dalam setiap aspek kehidupan.

 

 

Oleh: Rif Kapita (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *