Safari Tarawih di Masjid Baitul Makmur LDII, Lurah Kulwaru Ajak Warga Perkuat Kebersamaan

Kulon Progo (19/3). Lurah Kulwaru, Sugiyanto, menghadiri kegiatan Safari Tarawih di Masjid Baitul Makmur, Kulwaru, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu malam, 16 Maret 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah desa mempererat silaturahmi dengan masyarakat sekaligus meningkatkan semangat ibadah di bulan suci Ramadan.

Sejak menjelang azan Isya berkumandang, warga sekitar Masjid Baitul Makmur yang berada di bawah naungan PAC LDII Kulwaru tampak mulai memadati area wudhu. Salat Isya dan Tarawih berjemaah berlangsung khidmat, dipimpin oleh Sadirin yang juga bertugas sebagai takmir masjid.

Usai pelaksanaan salat Tarawih, Sadirin menyampaikan apresiasi kepada pemerintah desa atas dukungan dalam pembangunan Masjid Baitul Makmur. Ia juga menegaskan komitmen warga LDII di masjid tersebut untuk menyukseskan program Lima Sukses Ramadan. “Lima Sukses Ramadan itu mencakup sukses puasa, sukses salat Tarawih, sukses membaca Al-Qur’an, sukses i’tikaf atau Lailatul Qadar, dan sukses zakat fitrah,” kata Sadirin.

Ia menambahkan, komitmen itu diwujudkan melalui berbagai kegiatan rutin selama bulan Ramadan. Mulai dari salat berjemaah, tadarus, hingga halaqah atau pengajian kelompok kecil yang digelar setiap malam hingga pukul 21.30 WIB. Memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan, Masjid Baitul Makmur juga mengadakan kegiatan i’tikaf hingga waktu sahur.

Dalam sambutannya, Sugiyanto mengapresiasi semangat warga LDII Kulwaru yang aktif beribadah dan berkontribusi dalam pembangunan masjid. Ia menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan kebersamaan antarwarga. “Ibadah apa pun harus dilakukan dengan semangat. Jangan mudah menyerah dalam berbuat baik. Ramadan ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ketakwaan,” ujarnya.

Sugiyanto juga mengingatkan agar perbedaan yang ada di tengah masyarakat tidak menjadi sumber perpecahan. Sebaliknya, ia mengajak seluruh warga memperkuat persatuan dan saling menghormati demi menciptakan lingkungan yang harmonis. “Kalau kita bersatu dan saling menghargai, kita akan lebih kuat dan mampu membangun desa bersama-sama,” tambahnya.

Ia berharap, semangat kebersamaan yang tercipta di bulan Ramadan bisa terus terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Sugiyanto juga mengajak masyarakat untuk memperluas kepedulian sosial, termasuk membantu sesama yang membutuhkan. “Ibadah ritual penting, tetapi jangan lupa peduli dengan lingkungan sosial di sekitar kita,” katanya.

Oleh: Andhika Widiasto (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *