Hadiri Konsultasi Publik RPJMD dan Musrenbang, Ketua LDII Tala Sampaikan Program Ketahanan Pangan
Tanah Laut (6/4). Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan menghadiri kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tala Tahun 2025-2029. Kegiatan ini digabungkan dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Tala Tahun 2026.
Acara digelar di Gedung Sarantang Saruntung dan dibuka oleh Pj Sekretaris Daerah Ismai Fahmi. Dalam kesempatan tersebut, Fahmi mengatakan Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat peraturan menteri dalam negeri nomor 86 tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah.
Fahmi mengharapkan RPJMD yang akan dirumuskan dan disusun ini, tidak hanya sekedar sebuah dokumen perencanaan, tetapi merupakan komitmen bersama untuk membangun Tala dengan sebaik-baiknya. “Kami menyadari bahwa kita punya keterbatasan, tidak semua keinginan akan dapat kita penuhi. Oleh karena itu, perlu kerja keras kita untuk mewujudkan visi, misi bupati Tala “Bersama Membangun Tala Simpun, Maju dan Berkelanjutan”, pungkasnya.
Turut hadir Tim Ahli dari Universitas Airlangga Surabaya, Direktur Politeknik Negeri Tanah Laut, Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Tala, para Asisten, Staf Ahli dan Kepala SKPD Lingkup Pemkab Tala, Pimpinan Instansi Vertikal, pimpinan perbankan, Ketua I TP PKK Tala, Camat se-Kabupaten Tala, Tokoh Agama, Masyaraat dan Ketua Organisasi Kemasyarakatan/Pemuda.
Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD LDII Tala, Anton Kuswoyo menyampaikan program pemanfaatan lahan pascatambang batubara untuk budidaya sorgum guna mendukung ketahanan pangan. “Berdasarkan hasil riset yang kami lakukan, lahan pascatambang batubara di Kabupaten Tala bisa dimanfaatkan untuk budidaya sorgum. Sorgum adalah sejenis tumbuhan serelia yang bijinya bisa untuk beras sorgum pengganti nasi. Keunggulannya ialah beras sorgum bebas gluten sehingga cocok untuk penderita diabetes dan obesitas. Sementara itu batang dan daun sorgum bermanfaat untuk pakan ternak ruminansia (kambing dan sapi)”, papar Anton.
“Apalagi tadi Bapak Kepala Bappeda Provinsi Kalsel menyampaikan materi bahwa tidak lama lagi tambang batubara di Kalsel akan habis, maka tentu akan meninggalkan banyak lahan pascatambang batubara. Luasnya bisa ratusan bahkan ribuan hektare. Jika sebagian lahan pascatambang tersebut dimanfaatkan untuk budidaya sorgum, tentu akan lebih bermanfaat. Bisa untuk program ketahanan pangan”, lanjut Anton.
Usulan Ketua DPD LDII Tala langsung diapresiasi oleh Kepala Bappeda Provinsi Kalsel Ariadi Noor. Menurutnya hal tersebut sangat selaras dengan program Gubernur Kalsel 2025-2030 tentang ketahanan pangan. “Ada 10 program unggulan Pemprov Kalsel, satu diantaranya ialah memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi kreatif. Ide pemanfaatan lahan pascatambang batubara untuk budidaya sorgum ini sangat menarik. Nanti akan kami sampaikan ke dinas yang menangani hal ini untuk dapat diwujudkan”, sebut Ariadi. (Kus)
Oleh: Anton Kuswoyo (contributor) / rully kuswahyudi (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng