LDII Pesawaran Perkuat Kaderisasi untuk Hadapi Tantangan Zaman
Pesawaran (27/5). Dalam menghadapi era yang terus berubah, LDII dituntut memiliki fleksibilitas tinggi. Kemampuan menyesuaikan diri ini memungkinkan LDII tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, tetapi juga beradaptasi dengan pergeseran sosial di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPW LDII Provinsi Lampung, Aditya, saat memberikan pembekalan kepada jajaran Pengurus LDII Kabupaten Pesawaran periode 2025–2030 di Masjid Nurul Hikmah, Gedong Tataan, Pesawaran, pada Senin (12/5).
“Beradaptasi dengan zaman menjadi kunci dalam menjalankan misi dakwah dan pengabdian kepada masyarakat. Namun, menjaga ajaran Islam tetap relevan tanpa tergerus oleh perubahan tetap menjadi prioritas utama kita,” jelas Aditya. Ia menegaskan bahwa adaptasi tidak berarti mengorbankan prinsip dasar agama.
Lebih lanjut, Aditya menekankan pentingnya proses kaderisasi dan pembangunan sistem organisasi yang berkelanjutan. Menurutnya, kaderisasi yang efektif menjamin keberlangsungan organisasi dan memastikan nilai-nilai serta tujuan LDII tetap relevan lintas generasi.
“Kaderisasi yang baik menjamin estafet kepemimpinan, sementara sistem yang kokoh memastikan roda organisasi terus berputar sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Selain itu, ia meyakini bahwa hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan di berbagai tingkatan akan membuka peluang sinergi serta mempererat persaudaraan. Hal ini diyakini akan menciptakan lingkungan yang harmonis dan kondusif.
“Lebih dari itu, kita berharap LDII dapat mengembangkan kerja sama konkret dalam berbagai bidang yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Menyadari dinamika organisasi yang tidak lepas dari berbagai tantangan, Aditya juga mengingatkan pentingnya pendekatan preventif dalam mengatasi masalah.
“Ini berarti kita harus membangun sistem dan budaya organisasi yang proaktif dalam mengidentifikasi, mencegah, dan meminimalisasi potensi risiko yang mungkin menimbulkan masalah,” tegasnya.
Untuk mengoptimalkan kontribusi LDII, Aditya memaparkan delapan bidang pengabdian yang menjadi fokus organisasi: kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi, serta energi baru terbarukan.
“Dengan program kerja yang terarah sesuai delapan bidang pengabdian ini, kami berharap kontribusi LDII semakin terasa manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.
Di akhir penyampaiannya, Aditya berpesan agar pengurus LDII memberi perhatian khusus pada pendidikan 29 karakter luhur bagi generasi muda.
“Sebagai investasi jangka panjang, melalui penanaman karakter luhur, kami berharap dapat melahirkan generasi penerus yang tidak hanya profesional di bidangnya, tetapi juga memiliki fondasi agama yang kuat, sehingga siap menghadapi tantangan masa depan,” tutup Aditya.
Oleh: Yaumi Maulida Khosy (contributor) / FF (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng