LDII Serang Ramaikan Festival Gerakan Desa Peduli Sampah Bersama Menteri Desa

 

Serang (27/5). Dalam semangat memperkuat membangun desa, DPD LDII Kabupaten Serang memeriahkan acara festival bangun desa yang diadakan di alun alun Cikande, Serang, Banten. Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto pada Jumat pagi (16/5).

Festival desa peduli sampah ini sejalan dengan upaya LDII dalam mewujudkan program lingkungan, sebagaimana menjadi salah satu dari delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa.

Menteri Yandri menyampaikan apresiasi atas keterlibatan LDII dalam mendukung membangun desa berkelanjutan. Ia menilai desa berpotensi menjadi alternatif strategis penghijauan lingkungan.

“Desa peduli sampah ini bagus, punya nilai lingkungan, dan bisa untuk sekalian penghijauan lahan kering. Saya mendukung penuh kalau Banten dijadikan sebagai pusat gerakan penghijauan nasional,” ungkapnya.

Menurutnya, gerakan desa peduli sampah sudah bisa menjadi contoh dan memiliki keunggulan lingkungan. Ia bahkan mendorong agar gerakan ini dapat berjalan masif, sehingga bisa ditiru oleh daerah lainnya. Yandri juga menyatakan siap memfasilitasi koordinasi lintas kementerian agar gerakan ini mendapatkan dukungan lebih besar.

Pada kesempatan itu hadir Ketua PC LDII Cikande, Malik Ibrahim serta para warga LDII dan tokoh masyarakat. “Kami akan selalu mendukung program pemerintah dalam hal apapun, kali ini LDII sangat antusias dalam meramaikan desa peduli sampah,” ujar Malik.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Serang, Kabid Bagaskara menilai lingkungan adalah sebagai sesuatu yang harus dijaga. “Selain bisa terlihat bersih, lingkungan juga bisa untuk menjaga dari bencana banjir. Gerakan ini sangat cocok dengan karakteristik daerah kami yang punya populasi terbesar di Serang,” jelasnya.

Kabid mengatakan, LDII mendorong gerakan desa peduli dengan lingkungan bersama Menteri Desa. Ia berharap lingkungan di Cikande terus dijaga dan dilestarikan dengan seksama. Kabid Bagaskara optimistis, Cikande akan semakin indah sebagai daerah alternatif di Serang dan Banten.

 

Oleh: Bung Pream (contributor) / Uyun Kusuma (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published.