Ponpes Taufiqurrohman Gelar Sosialisasi Moderasi Beragama, Cetak Da’i Muda Siap Berdakwah
Muba (29/5). Pondok Pesantren Taufiqurrohman (PPTR) menggelar program sosialisasi dan revitalisasi peran da’i berwawasan moderasi dalam menjawab tantangan zaman. Kegiatan ini dipusatkan di empat titik pertemuan di dua kecamatan, yakni Bayung Lencir dan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
PPTR yang berlokasi di Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin, telah beroperasi sejak tahun 2014. Meski usianya masih relatif muda, ponpes ini telah berhasil menyalurkan ratusan calon da’i untuk mengikuti program lanjutan pembekalan ke Ponpes Wali Barokah (PPWB) Kediri sebelum akhirnya terjun langsung ke tengah masyarakat. Program sosialisasi ini dipimpin langsung oleh Ketua Ponpes Taufiqurrohman, H. Daud Sobri, didampingi Pinisepuh Ust. Khoiruddin dan Wakil Ketua Dewan Penasihat DPD LDII Muba, H. Agus Wahyudi. Turut hadir sebagai pengisi materi Ust. Ius Rustandi dan Ust. Miftahul Huda, serta Sekretaris DPD LDII Muba, Olka Sabaruddin.
Dalam sesi pemaparan, para pemateri menekankan pentingnya dakwah dengan pendekatan moderasi, serta menyampaikan perkembangan sarana, sistem kegiatan belajar mengajar (KBM), dan kurikulum karakter di lingkungan PPTR. Selain itu, dipaparkan pula kiprah alumni PPTR yang kini mengabdi sebagai da’i muda LDII di berbagai wilayah, seperti Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Papua.
Antusiasme masyarakat di dua kecamatan tersebut sangat tinggi. Para orang tua dan calon santri menunjukkan minat besar terhadap sistem pendidikan berbasis karakter yang ditawarkan oleh ponpes. “Kami bersyukur atas sambutan hangat dan semangat para peserta di empat titik sosialisasi ini. Ini menjadi semangat baru bagi kami di PPTR dan DPD LDII Musi Banyuasin untuk terus mengembangkan sistem KBM dan menanamkan 29 karakter sebagai bekal utama para santri sebelum terjun ke masyarakat,” ujar H. Daud Sobri.
Melalui program ini, PPTR menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi da’i yang tidak hanya religius, tetapi juga siap menjawab tantangan zaman dengan pemahaman yang moderat dan inklusif.
Oleh: Daud SOBRI (contributor) / rully kuswahyudi (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng