Tingkatkan Konsolidasi Organisasi, LDII DIY Menyapa Warga

Yogyakarta (30/5). Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII menyapa warga di seluruh DIY melalui pengajian secara online. Kegiatan ini berlangsung dari studio utama Masjid Al Fatah, Pundungrejo, Kalasan, Sleman dan diikuti studio mini yang tersebar di titik-titik kalurahan se-DIY. Pengajian online yang ketiga ini, diikuti oleh seluruh anggota Dewan Penasihat LDII DIY, Pengurus Harian dan seluruh anggota Biro LDII DIY, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kabupaten/kota se-DIY, Pengurus Pimpinan Cabang (PC) kapanewon se-DIY, Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) kapanewon se-DIY dan seluruh warga LDII DIY.

Ketua Dewan Penasihat LDII DIY H Ardito Bhinadi mengajak seluruh peserta untuk bersyukur dijadikan makhluk hidup yaitu berupa manusia, bukan menjadi hewan atau tumbuhan. Karena memiliki peluang untuk masuk surga selamat dari neraka, asalkan mau beribadah. Dalam hal ibadah ini, Ardito menegaskan bahwa selama ini LDII DIY telah mendidik anak-anak sejak usia PAUD sampai usia renaja dengan bekal agama yang kuat. Harapannya, setelah mereka dewasa bisa memiliki 29 karakter luhur yang merupakan target LDII dalam pembinaan generasi penerus.

Sementara itu Sekretaris LDII DIY Gatot Wardoyo pada kesempatan itu menekankan pentingnya tertib administrasi dalam organisasi. Untuk hal ini, setiap tingkatan diharapkan untuk membuat laporan rutin setiap bulan. PAC melaporkan ke PC, kemudian PC melaporkan ke DPD, lalu DPD melaporkan ke DPW. Tahap selanjutnya, DPW melaporkan ke DPP.

Sebelum menyampaikan materi utama, Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin menampilkan video pengolahan sampah yang dilakukan 3 pondok yang berada di Jawa Timur (Kediri, Gading dan Kertosono) dengan budidaya maggot, ecoenzim, dan kerajinan dari bahan sampah. Harapannya, upaya pengelolaan sampah ini juga diikuti oleh pondok-pondok pesantren yang ada di DIY.

Selanjutnya, Atus menyampaikan laporan perkembangan pembangunan Gedung Serbaguna Mantrijeron (GSM) di Jl. Tirtodipuran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, yang saat ini pelaksanaan pembangunannya menginjak bulan ke-42. “Laporan ini sebagai bentuk rasa syukur dan transparansi, bahwa sodaqoh jariyah betul-betul kita belanjakan untuk pembangunan,” ungkapnya.

Selain dua hal diatas, Atus yang juga Dosen Fakultas Kehutanan, UGM Yogyakarta ini menekankan pentingnya duet media massa dengan media sosial. menjadi tools yang ampuh mempengaruhi opini publik. Informasi yang terus menerus akhirnya dianggap menjadi kebenaran. Ditambahkan pula, saat ini LDII DIY melalui Biro Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) sedang melakukan pendataan pengusaha di seluruh wilayah dengan target 1000 pengusaha.

Di akhir pemaparannya, Atus menyampaikan target Kampung Proklim Sangurejo, pada tahun 2026 bisa menjadi Proklim Lestari, yang saat ini berpredikat Proklim Utama. “Satu level lagi, Proklim Sangurejo bisa berpredikat sebagai Proklim Lestari,” imbuhnya. Perlu diketahui bahwa saat ini Proklim Sangurejo membina 10 kampung rintisan proklim, 8 lokasi di Kabupaten Sleman, 1 lokasi di Kota Yogyakarta dan 1 lokasi di Kulon Progo (Padukuhan Kembang, Girimulyo, Kulon Progo) dengan obyek wisata Kedung Pedut. Diharapkan juga bisa menambah kampung Proklim Plosokerep di Gunungkidul dan Proklim Kranggam di Bantul.

 

Oleh: Sukina Sukina (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published.