DPD LDII Purwakarta Ajak Umat Islam Sambut Idul Adha dengan Spirit Ibadah dan Sunnah

Purwakarta (5/6). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Kepastian ini diumumkan usai Sidang Isbat penetapan 1 Zulhijah 1446 H yang digelar di Jakarta pada Selasa, 27 Mei 2025.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Purwakarta mengimbau umat Islam di wilayahnya untuk menyambut hari besar ini dengan penuh kesiapan spiritual, memperbanyak ibadah, serta menghidupkan kembali sunnah-sunnah Nabi Muhammad ?.

Salah satu sunnah yang ditekankan menjelang pelaksanaan kurban adalah larangan memotong kuku dan rambut bagi mereka yang berniat menyembelih hewan kurban. Humas DPD LDII Purwakarta mengingatkan bahwa anjuran ini mulai berlaku sejak masuknya bulan Zulhijah, yakni selepas Maghrib pada Selasa, 27 Mei 2025.

“Bagi kaum Muslimin yang akan berkurban, hendaknya tidak memotong kuku dan rambut hingga hewan kurban disembelih. Ini adalah bagian dari adab syariat yang diajarkan Nabi ?,” ujar Jon HP, Humas DPD LDII Purwakarta melalui rilis resminya.

Anjuran ini didasarkan pada hadits Nabi ?:“Barangsiapa yang memiliki hewan yang hendak dikurbankan, apabila telah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka janganlah dia memotong sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya hingga ia selesai menyembelih.”

(HR. Muslim No. 5236)

Selain kurban, umat Islam juga dianjurkan untuk menunaikan puasa Arafah pada 9 Zulhijah atau Kamis, 5 Juni 2025. Puasa ini diperuntukkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji dan memiliki keutamaan besar.

“Puasa Arafah adalah momen luar biasa. Rasulullah ? menyebutkan bahwa puasa ini dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang,” lanjut Jon HP, mengutip hadits riwayat Muslim.

DPD LDII Purwakarta berharap, melalui semangat Idul Adha tahun ini, umat Islam dapat memperkuat ukhuwah, meningkatkan kepedulian sosial, serta memperbanyak amal ibadah. Momentum kurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tetapi juga melatih keikhlasan, ketaatan, dan pengorbanan demi meraih ridha Allah SWT.

Oleh: KG Ing Suro (contributor) / Fitri Utami (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published.