Festival FORSGI Kulon Progo 2025: Jaring Bibit Unggul Sepak Bola Berkarakter Sejak Dini
Kulonprogo (8/6). Semangat pembinaan sepak bola usia dini yang berlandaskan nilai karakter kembali digaungkan melalui gelaran Festival FORSGI Kulon Progo 2025, yang sukses diselenggarakan pada Sabtu (31/05/2025) di Lapangan Margosari, Pengasih, Kulon Progo. Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan perwakilan organisasi penting di Kulon Progo, antara lain: Perwakilan Askab PSSI Kulon Progo, Ketua Persinas ASAD Kulon Progo, R. Hartono, Ketua Senkom Kulon Progo, Gunawan, Wakil Ketua FORSGI DIY, dan seluruh Dewan Pembina FORSGI Kulon Progo.
Festival tahunan ini menjadi salah satu agenda penting bagi FORSGI Kulon Progo dalam mencari pemain muda berbakat yang memiliki teknik, mental, dan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh FORSGI (Forum Sepakbola Generasi Indonesia). Menurut Ketua FORSGI Kulon Progo, Eko Waluyo, kegiatan ini bertujuan sebagai ajang seleksi pemain terbaik yang akan dikirimkan menjadi kontingen di Festival FORSGI se-DIY 2025 pada September mendatang di Gunungkidul.
“Kami ingin menjaring pemain-pemain FORSGI yang tidak hanya unggul dalam teknik, tetapi juga punya karakter yang baik. Mereka inilah yang nanti akan kita kirim untuk mewakili Kulon Progo di ajang Festival FORSGI DIY,” paparnya. Festival ini tidak hanya menjadi panggung unjuk kemampuan bagi para peserta, namun juga menjadi sarana hiburan dan ajang silaturahim antar para pemain FORSGI di berbagai kapanewon di Kulon Progo. “Peserta punya kesempatan menunjukkan kemampuan terbaiknya. Harapannya, mereka bisa terpilih menjadi 14 pemain terbaik yang akan berlaga di Festival FORSGI DIY,” tambah Eko.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival, Ali Sofyan, menyampaikan bahwa pelaksanaan tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Dari sisi penyelenggaraan, panitia dinilai lebih siap dan profesional. Persiapan teknis dan administrasi pertandingan pun telah mengikuti standar kompetisi PSSI dan FIFA. “Animo peserta sangat tinggi, khususnya dari kelompok usia di bawah 10 tahun yang jumlahnya meningkat tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Ini pertanda bagus untuk regenerasi pemain di sini,” jelas Ali.
Dalam kompetisi yang berlangsung ketat dan sportif tersebut, Kapanewon Temon berhasil keluar sebagai juara. Diikuti Kapanewon Lendah, Kota Wates, Kapanewon Samigaluh, Kapanewon Pengasih. Selain itu, pemain terbaik festival tahun ini diraih oleh Ananda Danis dari Kapanewon Temon. Gelar top scorer diboyong oleh Ananda Robby dari Kapanewon Lendah.
Prestasi ini menunjukkan bahwa pembinaan di tingkat kapanewon mulai menunjukkan hasil positif dan kompetitif. “Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa meraih hasil maksimal di Festival FORSGI tahun ini. Saya berterima kasih kepada para pelatih dan official yang telah membimbing kami sehingga kami bisa keluar sebagai juara. Harapan saya, festival ini bisa diadakan setiap tahunnya karena sangat seru dan bisa menambah pengalaman bermain saya,” ungkap Danis.
Eko juga menyampaikan harapan jangka pendek maupun panjang dari pelaksanaan festival ini. Dalam waktu dekat, ia berharap kegiatan ini bisa memotivasi lebih banyak anak-anak dan orang tua untuk aktif mengikuti latihan dan program pembinaan FORSGI. Untuk jangka panjang, FORSGI Kulon Progo menargetkan peningkatan prestasi di tingkat nasional.
“Kami menargetkan di Festival FORSGI Nasional–Piala Menpora 2026–mendatang, kami bisa mengirimkan hingga 6 pemain. Sebelumnya kita selalu kirim dua pemain tiap tahunnya ke Jakarta. Semoga tahun depan bisa lebih banyak,” tutupnya. Dengan suksesnya festival ini, harapan untuk melahirkan generasi pesepakbola muda yang tangguh, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat nasional semakin terbuka lebar.
Oleh: Khyeoim (contributor) / Noni Mudjiani (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng