Idul Adha, Ketua LDII Lampung Ajak Umat Islam Wujudkan Kesalehan Sosial

 

Bandar Lampung (12/6). Ribuan umat Islam di berbagai daerah di Provinsi Lampung, termasuk warga LDII, melaksanakan Salat Idul Adha 1446 Hijriah dengan penuh kekhidmatan. Kumandang takbir, tahmid, dan tahlil menggema sebagai ungkapan syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT.

Dalam khutbah Idul Adha yang dibacakan serentak di 367 titik pelaksanaan Salat Idul Adha oleh LDII, tersampaikan pesan moral tertulis dari Ketua DPW LDII Provinsi Lampung, M. Aditya. Di titik pelaksanaan di SMPN 19 Bandar Lampung, Tanjung Senang, pesan ini turut dibacakan oleh Khatib Choirul Shaleh.

Melalui pesannya, Aditya mengajak umat Islam, khususnya warga LDII, untuk merefleksikan hikmah Idul Adha sebagai momen keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menunjukkan ketaatan dan keikhlasan terhadap perintah Allah SWT.

“Idul Adha adalah pengingat akan peristiwa besar tentang keimanan dan ketakwaan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjalankan syariat dengan penuh keikhlasan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa ibadah kurban bukan hanya simbol pengorbanan dan kepatuhan, melainkan juga wujud solidaritas sosial. Melalui penyembelihan hewan kurban, umat Islam diajak untuk meningkatkan kesalehan pribadi serta menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama, terutama fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan.

“Pembagian daging kurban bukan hanya bentuk sedekah, tetapi juga sarana mempererat tali silaturahim dan meningkatkan kepekaan sosial di tengah masyarakat,” tambahnya.

Dalam pidato tertulisnya, Aditya turut menyinggung pentingnya menjaga kerukunan umat beragama, menghargai perbedaan, dan menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa. Ia mendorong seluruh elemen masyarakat, khususnya warga LDII, untuk terus memelihara harmoni sosial dengan menjunjung tinggi kearifan lokal dan budaya gotong royong.

Ia juga menyerukan agar umat Islam mengamalkan ajaran Islam secara kaffah berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Momentum Idul Adha, menurutnya, merupakan saat yang tepat untuk saling memaafkan dan menebarkan kedamaian.

Lebih lanjut, Aditya mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap provokasi, berita hoaks, dan pemahaman agama yang menyimpang. Ia menegaskan bahwa faham radikalisme, intoleransi, dan anarkisme adalah ancaman nyata bagi keutuhan NKRI.

“Kita harus bijak dalam menyikapi berbagai informasi. Jangan mudah terpancing atau terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan. Mari jaga persatuan, hindari perpecahan,” tegasnya.

Terkait kondisi ekonomi yang terdampak resesi global, Aditya juga mengimbau masyarakat untuk hidup sederhana dan hemat. “Dengan bersabar dan bertawakal, kita tetap bisa menjaga kemandirian ekonomi dan meningkatkan ketahanan keluarga,” pesannya.

Pesan-pesan tersebut diharapkan dapat menjadi refleksi bersama agar Idul Adha tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga momen spiritual untuk memperkuat iman, meningkatkan kepedulian sosial, serta mempererat persaudaraan di tengah keberagaman bangsa.

 

Oleh: Ahmat Nurdin (contributor) / FF (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published.