Generasi Muda LDII Ngestiharjo Inisiasi Bank Sampah, Dorong Kesadaran Lingkungan
Bantul (23/6). Kepedulian terhadap lingkungan terus digaungkan generasi muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Ngestiharjo, Bantul. Sabtu, 14 Juni 2025, mereka menginisiasi gerakan Bank Sampah sebagai upaya nyata pengolahan sampah anorganik di masyarakat.
Kegiatan ini difokuskan pada pengelolaan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi, seperti plastik, kertas, kardus, hingga logam. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan, dipilah, lalu dijual ke pengepul untuk didaur ulang. Tujuannya bukan hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat.
Salah satu penggerak muda-mudi LDII Ngestiharjo, Desi, menjelaskan bahwa Bank Sampah menjadi sarana edukasi sekaligus solusi konkret pengelolaan sampah rumah tangga. “Kami ingin masyarakat terbiasa memilah sampah sejak dari rumah. Sampah anorganik jangan dicampur dengan sampah basah, karena selain mencemari lingkungan, ini juga menyulitkan proses daur ulang,” ujarnya.
Menurut Desi, pemilahan sampah sejak dari sumbernya akan memudahkan proses pengolahan selanjutnya dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. “Sampah bukan cuma soal kotoran, tapi kalau dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber penghasilan,” imbuhnya.
Sampah-sampah anorganik yang terkumpul kemudian diangkut menggunakan mobil pick-up dan dijual ke pengepul. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan sosial atau program kepedulian lingkungan lainnya di wilayah Ngestiharjo.
Ketua PAC LDII Ngestiharjo, Miftah, mengapresiasi semangat para generasi muda LDII yang menginisiasi kegiatan ini. Ia menyebut, Bank Sampah adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar, tidak hanya dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat.
“Kami sangat bangga dengan inisiatif anak-anak muda ini. Semoga kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tapi terus berkembang, karena menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah dan bentuk rasa syukur kita,” kata Miftah.
Melalui gerakan Bank Sampah ini, LDII Ngestiharjo berharap budaya memilah dan mengelola sampah bisa menjadi kebiasaan masyarakat. Lingkungan yang bersih, rapi, dan sehat diyakini akan tercipta jika semua pihak ikut terlibat, dimulai dari rumah tangga.
Oleh: obeng (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng