Asah Keterampilan Jurnalistik Sejak Dini, Remaja LDII Semampir Gelar Workshop “Jejak Pena”
Surabaya (2/7). Remaja LDII Semampir sukses menggelar workshop pelatihan jurnalistik bertajuk “Jejak Pena” (Jelajah Jurnalistik Pemula nan Asik) pada Sabtu, (21/6). Kegiatan ini diikuti 70-an peserta remaja dan bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan dasar jurnalistik dan kreativitas konten digital.
Acara dibuka oleh Ketua Pelaksana, Reyhan Arya, yang mengungkapkan pentingnya menumbuhkan minat jurnalistik di kalangan remaja. “Jurnalistik sangat penting untuk dipelajari, terutama bagi kita para generasi penerus yang masih pemula,” ujar Reyhan.
Ia menyampaikan, dengan penyampaian yang tidak kaku, materi mengenai jurnalistik akan lebih mudah diterima. “Kita harus menunjukkan bahwa jurnalistik itu tidak kaku, tapi asik. Justru lewat gaya yang santai, pesan kita bisa lebih mudah diterima,” tambahnya.
Ketua PC LDII Semampir, Hasran, dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi media di tengah maraknya hoaks, terutama yang dikemas secara meyakinkan di era digital.
“Saat ini banyak sekali berita hoaks yang beredar, bahkan dikemas dalam bentuk video yang terlihat meyakinkan,” ucapnya.
Ia berharap, agar Remaja LDII bisa menjadi pelopor publikasi yang bertanggung jawab. “Melalui pelatihan seperti ini, kami ingin remaja LDII menjadi pelopor penyebar informasi yang jujur, berimbang, dan bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Materi pertama disampaikan oleh Praktisi Media dan Komunikasi, Syaifuddin, yang membahas mengenai teknik pengambilan video secara efektif. “Mengambil video itu bukan sekadar merekam. Kita harus tahu pesan apa yang ingin disampaikan lewat gambar,” jelasnya.
Syaifuddin menekankan pentingnya pemahaman teknik agar informasi yang disampaikan melalui video dapat tersampaikan dengan jelas dan menyentuh emosi penonton. “Dengan teknik yang tepat, video bisa menjadi media yang sangat kuat untuk menyampaikan kebenaran,” tambahnya.
Sesi kedua dipandu oleh Pendidik Sekaligus Konten Kreator Edukatif, Yessy Septiani Yuono. Ia mengupas cara membuat konten yang menarik dan berdampak positif. “Konten yang bagus bukan hanya dilihat, tapi juga diingat,” ujar Yessy.
Ia juga mengatakan, pentingnya kesesuaian antara caption dan audiens. “Kalau kita bisa menulis caption dengan rasa, maka kita sedang menggerakkan hati pembaca, bukan hanya sekadar menulis kata,” sambungnya.
Dengan konsep yang menyenangkan namun sarat makna, Jejak Pena menjadi wadah awal yang efektif dalam membentuk jurnalis muda yang kreatif, peka, dan bertanggung jawab dalam menyuarakan nilai-nilai kebaikan melalui media.
Oleh: Yessy Sy (contributor) / Riska Sabillah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng