Manfaatkan Liburan, Masjid An Nur Gelar Pengajian Pelajar untuk Cetak Generasi Berakhlak Mulia
Bantul (14/7). Mengisi liburan sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat, pengurus Masjid An Nur, Padukuhan Tanjung, Kapanewon Dlingo, bekerja sama dengan tim Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) PAC LDII Temuwuh, menggelar pengajian pelajar dengan materi Tafsir Al-Quran, Kamis (3/7).
Pengajian ini bertujuan untuk membekali pelajar dengan pemahaman ayat-ayat suci Al-Quran sebagai bekal hidup yang penuh tantangan. Kegiatan diisi oleh pengajar sekitar, Ustadz Nunji Ihsan Jaya dengan materi tafsir Surat An-Najm ayat 19–40, yang disampaikan dengan bacaan, makna, dan penjelasan secara mendalam.
Takmir Masjid An Nur, Yoyok Priyadi, menegaskan pentingnya pembinaan generasi sejak dini. “Generasi yang sholih dan sholihah harus diciptakan, mereka tidak muncul tiba-tiba. Di zaman penuh tantangan ini, kita harus memperhatikan anak-anak, membimbing mereka menjadi generasi berilmu dan berkarakter,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh orangtua untuk mendukung penuh kegiatan pengajian ini. “Kita harus bersama-sama menjaga putra-putri kita agar selamat dunia-akhirat. Mari kita dukung pengajian ini agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi tangguh dan berakhlak mulia,” imbuhnya.
Senada dengan Yoyok, Wakil Ketua PAC LDII Temuwuh, H. Senadi menyampaikan bahwa pembinaan remaja yang terarah akan menghasilkan generasi penerus yang siap menjadi teladan bagi masyarakat. “Pembinaan yang baik akan membentuk generasi yang tangguh, berakhlak, dan bermanfaat bagi lingkungannya,” jelasnya.
Salah satu peserta, Aliyya, mengaku gembira mendapat banyak ilmu dan nasihat melalui kegiatan ini. “Saya senang ikut pengajian ini karena mendapat tambahan ilmu yang sangat bermanfaat. Semoga saya pribadi dan rekan-rekan bisa mengamalkan dan menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Pengajian ini diharapkan dapat memberikan bekal ilmu agama dan memperkuat karakter luhur pelajar sehingga mereka tumbuh menjadi generasi tangguh, berakhlak mulia, dan siap menjadi teladan di tengah masyarakat.
Oleh: Supardo Kayat (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng