Sosialisasi Kurikulum Pengajian Caberawit dan Remaja, LDII Gunungkidul Siapkan Generus Profesional Religius

Gunungkidul (20/7). Bagian Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPD LDII Kabupaten Gunungkidul bekerja sama dengan Pengurus Masjid Al Husna, Kapanewon Wonosari, menggelar sosialisasi kurikulum pengajian Caberawit dan Remaja, Sabtu (12/7).

Kegiatan ini dihadiri oleh para mubaligh dan mubalighot, serta para pengajar Caberawit dan remaja dari berbagai kapanewon di Gunungkidul, antara lain Wonosari, Playen, Paliyan, Patuk, Gedangsari, Tanjungsari, Saptosari, Panggang, dan sekitarnya.

Mewakili Bagian PKD LDII Gunungkidul, Teguh Riyanto, menyampaikan bahwa keberhasilan pembinaan Generasi Penerus (Generus) memerlukan kurikulum yang tepat dan dikuasai dengan baik oleh para pengajar. “Kurikulum yang baik dan dikuasai para mubaligh dan mubalighot sangat menentukan keberhasilan pembinaan generus, mulai usia PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, mahasiswa, hingga remaja pranikah,” ujarnya.

Teguh juga mengajak seluruh elemen yang terlibat dalam pembinaan untuk rukun, kompak, dan bersinergi dalam mencapai tujuan bersama. “Kita harus bekerja sama untuk mencetak generasi penerus yang tangguh, berakhlak mulia, dan profesional religius, sesuai dengan 29 karakter luhur,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu peserta dari Kapanewon Patuk, Fahrudin mengaku senang dapat mengikuti sosialisasi ini. “Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan materi yang sangat bermanfaat untuk mengajar Caberawit dan remaja di lingkungan saya,” ungkapnya.

Ia juga merasa beruntung bisa berkontribusi dalam pembinaan generus. “Semoga saya bisa ikut andil dalam membentuk generasi yang kuat, berakhlak baik, dan profesional religius,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, LDII Gunungkidul berharap kurikulum pengajian yang telah disosialisasikan dapat menjadi panduan yang baik bagi para pengajar, sehingga pembinaan generasi penerus di Gunungkidul berjalan lebih terarah, efektif, dan melahirkan generasi Qurani yang bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Oleh: Supardo Kayat (contributor) / Riska Sabilah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng