LDII Jalin Sinergi dengan Diskop UMKM Jabar Bahas Program Pemberdayaan Umat
Bandung (1/8). Perkuat peran ekonomi umat, pengurus DPW LDII Jawa Barat melakukan kunjungan silaturahim ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM) Provinsi Jawa Barat pada Selasa (22/7).
Rombongan LDII dipimpin oleh Soewanto Rahardjo bersama Muhamad Satria dan Ahmad Suryadi. Mereka diterima oleh jajaran Diskop UMKM Jabar, antara lain Ajeng, Maya, dan Fauzan.
Salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah sinergi antara LDII dan program nasional Koperasi Merah Putih, yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Program ini bertujuan menggerakkan koperasi hingga tingkat kelurahan dan desa di seluruh Indonesia.
Diskop UMKM menjelaskan bahwa koperasi berbasis masjid, seperti Usaha Bersama (UB), dapat bergabung dalam program Koperasi Merah Putih melalui mekanisme nota kesepahaman (MoU) dengan koperasi yang telah terbentuk di masing-masing wilayah.
Dari sisi permodalan, sistem koperasi ini tetap berbasis pada simpanan pokok, simpanan wajib, dan sukarela. Namun, program ini juga didukung oleh dana desa yang disalurkan melalui skema kredit perbankan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan bunga rendah, termasuk pilihan skema syariah bebas riba.
“LDII juga membuka peluang untuk mengadakan sosialisasi langsung kepada warga atau pelaku UMKM di lingkungan LDII, baik di kantor LDII maupun di kantor Diskop UMKM. Pihak Diskop siap mengirimkan narasumber jika ada permintaan resmi dari LDII,” ujar Ketua Biro Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) LDII Jawa Barat, Soewanto Rahardjo.
Lebih lanjut, Diskop UMKM menyatakan kesiapannya untuk mendampingi pelaku UMKM di lingkungan LDII dalam proses sertifikasi halal, perlindungan merek dagang, serta partisipasi dalam pameran dan promosi. Seluruh fasilitas tersebut dapat diakses secara gratis atau dengan biaya yang sangat terjangkau.
Kunjungan ini menjadi langkah awal terbangunnya sinergi antara LDII dan pemerintah dalam mendukung pemberdayaan ekonomi umat berbasis koperasi dan UMKM.
Oleh: Abdul Soleh (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng