Bupati Klaten Ajak Masyarakat Pedan Terus Mengisi Kemerdekaan

Klaten (18/8). Ribuan warga dari berbagai penjuru Kecamatan Pedan, Klaten, berbondong-bondong menuju Lapangan Gelora Pemuda, Minggu pagi. Sejak pukul tujuh lewat sedikit, lapangan sudah dipenuhi peserta upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Barisan siswa TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK dengan seragam khas masing-masing sekolah terlihat berjejer rapi. Para guru, perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga jajaran Forkopimcam Pedan ikut hadir, melengkapi suasana khidmat yang sekaligus meriah.

Camat Pedan, Sutopo, S.IP., M.Si., didapuk sebagai inspektur upacara. Ia membacakan amanat Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, yang menegaskan pentingnya menghargai sejarah perjuangan bangsa. “Jas Merah—jangan sekali-kali melupakan sejarah,” kutip Sutopo, menyampaikan pesan Bung Karno yang kembali digaungkan Bupati.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Mari jadikan peringatan ini sebagai motivasi untuk terus mengisi kemerdekaan,” ujar Bupati dalam amanatnya.

Tantangan Klaten ke Depan

Bupati menyoroti potensi besar Klaten—sumber daya alam, warisan budaya, dan letak strategis di antara Solo dan Yogyakarta. Namun, ia juga mengingatkan sejumlah pekerjaan rumah yang masih menanti: pengentasan kemiskinan, penanganan stunting, penciptaan lapangan kerja, hingga perbaikan pelayanan publik.

“Prestasi dan penghargaan yang sudah diraih Kabupaten Klaten harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja, inovasi, dan integritas,” tegasnya.

Upacara dan Rangkaian Meriah

Prosesi pengibaran bendera berlangsung lancar. Pasukan Paskibra Kecamatan Pedan berhasil menunaikan tugasnya dengan sempurna. Saat lagu Indonesia Raya berkumandang, banyak peserta tampak menahan haru.

Usai upacara, suasana berubah menjadi lebih meriah. Marching Band SDN 01 Kedungan tampil atraktif, disambung hiburan rakyat dan pertunjukan seni budaya daerah. Rangkaian acara itu menjadikan peringatan HUT ke-80 RI di Pedan tak hanya penuh makna, tapi juga sarat kegembiraan.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan kemajuan Klaten. Kebersamaan lintas tokoh, ormas, dan masyarakat menjadi penegas bahwa semangat gotong royong masih hidup di Pedan.

Momentum HUT RI kali ini, seperti dipesankan Bupati, adalah ajakan untuk tidak berhenti pada seremoni tahunan, melainkan mengisinya dengan langkah nyata menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

——————–

——————–

 

Oleh: Rizal Putra Milda 0812 7229 3074 (contributor) / Wafdullah Faqih (rewrite) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published.