Kembali Gandeng Polres Bontang, LDII Kota Bontang Gelar Penyuluhan Anti Bullying

Bontang – Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Bontang menggelar penyuluhan bertema Stop Bullying sebagai bentuk kepedulian terhadap perlindungan anak dan pembinaan generasi muda. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menghadirkan Unit PPA Sat Reskrim Polres Bontang sebagai narasumber utama.

Yang hadir dalam acara tersebut antara lain: Aipda Norasiye (Ps. Kanit PPA Sat Reskrim Polres Bontang) selaku pemateri, Bripda Fitra Nurhuda (Anggota Sat Reskrim Polres Bontang), dan Bripda Ari Suranta Tarigan (Anggota Sat Reskrim Polres Bontang).

Dalam paparannya, Aipda Norasiye menekankan bahwa bullying bukan hanya persoalan sepele, melainkan dapat berdampak panjang terhadap perkembangan mental dan sosial anak maupun remaja. “Bullying bisa menurunkan rasa percaya diri, memicu trauma, bahkan berpengaruh pada masa depan korban. Karena itu kita harus bersama-sama mencegah dan menanganinya sejak dini,” ujarnya.

LDII tidak hanya berhenti pada penyuluhan stop bullying. Organisasi ini juga secara aktif membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah maupun pesantren binaannya. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi siswa. Selain itu, LDII juga terus mendorong sosialisasi pendidikan inklusif serta kampanye anti-bullying, sehingga nilai-nilai saling menghargai dan menghormati dapat tumbuh di lingkungan pendidikan.

Ketua DPD LDII Kota Bontang (H. Anton Kuswanto) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen LDII dalam mendukung program pemerintah dan kepolisian untuk mencetak generasi muda yang sehat, berkarakter, dan terbebas dari perundungan.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga memotivasi semua pihak termasuk generasi muda LDII untuk lebih peduli dan bertindak tegas terhadap segala bentuk bullying”, tutur Anton.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pelajar, santri, maupun generasi muda Bontang semakin sadar akan bahaya bullying dan berani menolak segala bentuk kekerasan di lingkungan mereka.