Ketua LDII Banten Hadiri Pelantikan PWNU 2025–2030
——————–
Serang (23/9). Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Banten, Dimo Tono Sumito, menghadiri pelantikan dan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten periode 2025–2030 di Alun-alun Barat, Kota Serang, Senin, 25 September 2025.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. Dalam sambutannya, Yahya menekankan pentingnya peran aktif pengurus NU di setiap tingkatan, mulai dari desa hingga isu nasional bahkan internasional. “NU harus selalu hadir dalam kondisi apa pun, bukan hanya di lingkungan sosial masyarakat, tetapi juga ikut menjaga persatuan bangsa,” ujarnya.
Gubernur Banten Andra Soni yang turut hadir menegaskan peran NU dibutuhkan untuk mendukung pembangunan daerah, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Ia berjanji pemerintah provinsi akan menghidupkan kembali Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk memperkuat kerja sama dengan ormas keagamaan.
Ketua PWNU Banten yang baru dilantik, KH Hafis Gunawan, menyebut momentum ini menjadi awal bagi NU Banten memperkuat kemandirian organisasi. “Dengan tema NU Berkhidmat Bersama Umat, Berpadu untuk Banten Maju, kami ingin memastikan program kerja lebih konkret dan berdampak bagi masyarakat,” katanya. Acara tersebut dihadiri sekitar 7.000 warga NU tanpa undangan khusus, yang menurut Hafis menunjukkan semangat besar kader NU di Banten.
Ketua LDII Banten, Dimo Tono Sumito, menyampaikan selamat atas kepengurusan baru PWNU. Ia berharap NU di bawah kepemimpinan KH Hafis Gunawan semakin berkembang. “LDII siap berkolaborasi dengan NU dan ormas lain untuk mewujudkan Banten yang aman, damai, dan sejahtera,” ucap Dimo. Ia menambahkan, LDII dan NU memiliki kesamaan visi dalam membantu pemerintah melalui program pembinaan akhlak dan pemberdayaan masyarakat.
Selain PBNU dan Gubernur Banten, acara ini juga dihadiri Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah, Ketua DPRD Provinsi Banten, Sekjen PBNU H. Syaifullah Yusuf, serta jajaran pemerintah daerah dan pengurus NU dari seluruh kabupaten/kota.
Oleh: Andy Maulana (contributor) / Wafdulloh Faqih (rewriter) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng