Jumat Bersih Gunungkidul, DLH Gandeng TNI, Polri, dan LDII Buktikan “Kebersihan Sebagian dari Iman”

Gunungkidul(11/11). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul membuktikan bahwa kolaborasi tanpa keterlibatan aparat, ormas, dan masyarakat hanyalah jargon belaka. Sejak pukul 06.30 WIB, sebanyak 35 personel LDII PC Semanu bersama anggota Kodim 0730, Polsek Semanu, tokoh masyarakat, dan tokoh agama sekitar Telaga Jonge bergotong royong membersihkan lingkungan.
Kegiatan bertajuk “Jumat Bersih Gunungkidul Bebas Sampah” ini dipusatkan di kawasan wisata Telaga Jonge, Kecamatan Semanu. Dalam waktu tiga jam, para peserta berhasil mengumpulkan cukup banyak sampah campuran. Berdasarkan data real-time dari DLH, 62 persen di antaranya berupa plastik sekali pakai seperti kantong dan sedotan, 21 persen sisa makanan, dan sisanya berupa limbah kaca serta kaleng. Temuan tersebut menjadi pengingat penting bagi kawasan wisata alam yang sejak 2019 telah mengusung label “zero single-use plastic.”
Kepala DLH Gunungkidul, Eko Suharso Prihantoro, menegaskan bahwa pihaknya kini menekankan aksi nyata, bukan sekadar imbauan.
“Kami tidak lagi meminta warga berdoa agar sampah hilang, kami butuh eksekusi bersama. Kalau hari ini ada TNI, Polri, dan LDII, besok semoga semakin banyak pihak yang ikut serta,” ujarnya.
Bupati Gunungkidul, Endah Kuntariningsih, turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, terutama LDII Gunungkidul yang dinilai konsisten hadir dalam kegiatan sosial dan lingkungan. “LDII tidak hanya hadir saat acara resmi, tapi juga turun langsung saat bau sampah menyengat. Ini bentuk kepedulian yang patut dicontoh,” ungkapnya.
Ketua PC LDII Semanu, Suwadi Raharjo, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari delapan program kerja LDII, khususnya dalam bidang pelestarian lingkungan. “Dalam delapan program kerja kami, poin ketiga menegaskan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan. Konsep ‘kebersihan sebagian dari iman’ harus tampak dalam tindakan, bukan sekadar tulisan,” katanya sambil menunjukkan kantong sampah plastik yang berhasil dikumpulkan.
Gerakan kolaboratif ini menjadi bukti bahwa kerja sama lintas sektor mampu memberikan dampak nyata bagi kebersihan lingkungan. Aksi seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi berkelanjutan bagi masyarakat Gunungkidul untuk terus menjaga kelestarian alam dan membangun budaya hidup bersih.
Oleh: Fajar Sodiq (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
