LDII Jawa Barat Dorong Green Community untuk Kemandirian Ekonomi Ramah Lingkungan

Sumedang (27/12). Ketua LDII Jawa Barat, Dicky Harun, menegaskan pentingnya sinergi antara LDII dan pemerintah dalam menjalankan program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) Road to Musyawarah Wilayah (Muswil) IX LDII Jawa Barat 2025 yang digelar secara hybrid di Sekretariat DPW LDII Jawa Barat, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Menurut Dicky, FGD ini menjadi sarana untuk menyerap berbagai usulan program kerja yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. “LDII adalah bagian integral dari Jawa Barat, sehingga harus bersinergi dengan pemerintah dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, LDII memiliki delapan bidang pengabdian untuk bangsa, dengan bidang kebangsaan sebagai poin utama. Hal tersebut dinilai penting mengingat Indonesia memiliki keberagaman suku, budaya, dan latar belakang yang perlu terus dirawat melalui semangat kebersamaan dan persaudaraan.
FGD sesi II mengusung tema “Mengembangkan Green Community sebagai Pilar Kemandirian Ekonomi Umat dan Mempromosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan.” Sejumlah narasumber dari instansi pemerintah dihadirkan untuk membahas berbagai aspek, mulai dari ekonomi hijau, koperasi, hingga ketahanan pangan.
Perwakilan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Achmad Rosyad, menjelaskan bahwa konsep ekonomi hijau bertujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi tanpa merusak lingkungan. “Dengan pemanfaatan energi terbarukan, kita dapat mengurangi emisi karbon, membuka lapangan kerja baru, sekaligus menjaga kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Pengawas Koperasi Ahli Muda, Saepul Anwar, menekankan peran strategis koperasi dalam pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, koperasi berkembang pesat di sektor ritel dan pertanian, termasuk koperasi berbasis syariah yang kini menjadi penggerak ekonomi umat.
Dari sisi ketahanan pangan, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Cucu Sumarni, menegaskan pentingnya kemandirian dan keamanan pangan. Ia menyebut pihaknya fokus pada aspek ketersediaan, distribusi, hingga kesehatan masyarakat veteriner sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan daerah.
Selain itu, LDII melalui Departemen Penelitian, Iptek, SDA, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) juga menegaskan komitmen aksi nyata dalam membangun komunitas hijau. Erni Suhaina Ilham Fadzry memaparkan sejumlah program LDII, di antaranya penghijauan, pengelolaan sampah berbasis zero waste, Program Kampung Iklim, sekolah adiwiyata, hingga pengukuran cadangan karbon. “LDII sebagai ormas Islam profesional religius harus berwawasan lingkungan dan memberikan kontribusi nyata,” ungkapnya.
FGD Road to Muswil IX LDII Jawa Barat 2025 ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan menuju Muswil IX, dengan penekanan pada penguatan program hijau, pemberdayaan ekonomi umat, serta penguatan kebersamaan masyarakat di Jawa Barat.
Oleh: Abdul Soleh (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
