Sedekah Sampah, Cara LDII Kutim Sadarkan Masyarakat Pentingnya Pengelolaan Sampah
Sangatta (26/6). Setelah melakukan pengukuhan kader Generasi Muda Bina Lingkungan (Gemilang) LDII Kutai Timur (Kutim), Sabtu 26/6/2021, ada juga sosialisasi tentang pengelolaan sampah. Tim Pengelolaan Sampah, Anas dan Edi Supian memaparkan tentang cara pengelolaan sampah Kader Gemilang LDII Kutim.
“Dari tim kami sudah mengadakan sosialisasi, ada beberapa tempat yang juga sudah menjadi binaan Bank Sampai di Kutai Timur, di antaranya sekolah, tempat pemukiman, dan lain sebagainya,” terang Anas.
Dia melanjutkan, salah satu konsep upaya merubah prilaku seseorang dalam menyadarkan masyarakat mengelola sampah yang juga diterapkan di lingkungan LDII, yakni sedekah.
Edi Supian menambahkan, saat ini persentase tingkat pelayanan persampahan secara nasional baru mencapai 79,89 persen. Baik yang sesuai maupun yang belum sesuai. Padahal, lanjutnya, pertumbuhan penduduk semakin meningkat, dan menyebabkan peningkatan jumlah timbunan sampah.
“Peningkatan timbunan sampah tidak diimbangi dengan peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan sampah. Keterbatasan lahan untuk tempat pemrosesan akhir TPA sampah terutama di perkotaan,” ucap Edi.
Dia melanjutkan, perlu ada upaya reduksi sampah dari sumber untuk mengurangi beban pengelolaan sampah di TPA melalui program TPS 3R. Sebab, sampah bersumber dari sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses alam yang berbentuk padat.
“Sampah merupakan tempat berkembang-biaknya faktor penyakit seperti, lalat, nyamuk, tikus, dan kuman penyakit. Sampah sebagai pencemaran lingkungan seperti air, tanah, dan udara,” ulasnya.
“Secara umum, sampah terbagi dua jenis, yakni sampah organik dan sampah non-organik. Maka penting untuk mengelola sampah dengan baik,” lanjut Edi.
Adapun contoh sampah organik, menurut Edi yaitu sayuran, daging, rumput, daun, hingga ranting. Yaitu bahan yang mudah hancur. Sementara contoh sampah non-organik biasanya yang berasal dari mineral minyak dan bumi atau dari proses industri semisal plastik, kaca, atau logam (Priyono, Raymond/Fredy Lines).