LDII Kediri Dukung Pemerintah dalam Penerapan PPKM Darurat
LDII Kediri Dukung PPKM Darurat
LDIIKediri.com, (03/07). Lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Kediri menjadi perhatian utama pemerintah daerah, beberapa upaya dilakukan untuk mencegah covid-19 terus berkembang, karena penambahan tempat tidur bagi pasien covid bukan solusi yang tepat sebagaimana yang dikatakan oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana pada Rakor PPKM Darurat Kab. Kediri, pada 2 Juli 2021 secara daring yang diikuti oleh seluruh pemerintah desa se-Kabupaten Kediri, Satgas Covid-19 Kabupaten, Kecamatan, Desa, Kodim, Kapolres, Kapolresta, LDII kabupaten Kediri dan lainnya sebanyak 500 partisipan.
“Per hari ini kita dalam kondisi sangat memprihatinkan, karena tiga dari empat rumah sakit rujukan (RSKK, RSUD, HVA dan Rumah Sakit darurat, Nur Aini) telah mengalami colaps, sudah tidak ada lagi ketersediaan bed, kita dari pemerintah kediri memberikan tambahan bed, namun penambahan bed tidak sebanding dengan penambahan jumlah dengan kasus aktif harian, kasus aktif per hari ini ada di angka 206 dan ini dalam sehari penambahan itu 20 sampai 30 kasus perhari, bisa dibayangkan 30 kasus perhari di kalikan tujuh berarti ada 210 kasus, kalau ini terus terjadi dua sampai tiga minggu kedepan Kabupaten Kediri akan kolaps.” ujar Bupati Kediri, Hanindhito.
“Tapi saya berdoa mudah-mudahan dan yakin kita bisa mengendalikan ini secara bersama-sama dengan menguatkan Satgas Desa dan Satgas Kecamatan, saya minta demi keselamatan rakyat karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi di Negara ini maka saya minta kita harus gotong-royong untuk melawan covid.” Imbuh Bupati Kediri.
“Kami di pemerintah kabupaten, tenaga di rumah sakit tidak sanggup lagi kalau harus melawan sendiri, saya minta dan yakin Bapak, Ibu Kepala Desa dan Ketua Satgas Desa dan Kecamatan di hidupkan kembali, indikatornya minimal harus memiliki tempat isolasi mandiri untuk pasien gejala ringan atau tanpa gejala, nanti pemerintah kabupaten akan membuka satu atau dua tempat isolasi secara terpadu.” kata Mas Bupati, Hanindhito Himawan Pramana.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan menekankan agar menghidupkan kembali rumah-rumah karangtina di desa-desa, melakukan tracking, droping obat-obatan ke Puskesmas, pengaturan distribusi pasien, vaksinasi dan pengetatan prokes.
“Mengatur distribusi pasien, pasien yang membutuhkan perawatan akan dilakukan pemilahan, pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala tidak perlu dilakukan perawatan, perawatan akan dilakukan tempat isolasi mandiri atau isolasi di desa atau kabupaten.” kata dr. Achmad Khotib, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
“Kita harus menghidupkan kembali rumah-rumah karangtina tingkat desa, digunakan untuk isolasi bagi suspect, positif antigen, tanpa gejala, gejala ringan ini untuk mempermudah pelayanan kesehatan dan kita akan membantu pelayanan medis maupun non medis.” ujar dr. Achmad Khotib.
“Deteksi dini dengan peningkatan upaya tracking sebagaimana petunjuk dari sehari melakukan pemerikasaan minimal sebanyak 2200 orang yang dilakukan pemeriksaan.” tambah dr. Achmad Khotib.
“Kita droping obat-obatan ke Puskesmas untuk melayani pengobatan pada yang dikarangtina yang isolasi mandiri maupun isolasi di desa.” kata dr. Achmad Khotib.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, dr. H. Agus Sukisno bersama Polres Kediri membuat video dalam rangka mendukung PPKM Darurat, ”Bahwa LDII siap dan mendukung pemerintah dalam rangka menekan laju perkembangan covid, saya himbau agar tetap mematuhi Prokes dengan ketat dan trik untuk menghadapi covid-19 harus bersikap tenang, nekat, (nekat makan bagaimanapun caranya, nekat minum bagaimanapun caranya, nekat tidur/istirahat bagaimanapun caranya) dan hati harus dibuat gembira bagaimanapun caranya,” kata dr. Agus Sukisno.