Keputrian LDII Bontang : Produktif Berwirausaha Berbekal Manajemen Keuangan
BONTANG – Di tengah pandemi saat ini, banyak pengusaha yang sepi pelanggan bahkan terpaksa sampai harus gulung tikar. Di saat inilah pengetahuan tentang manajemen keuangan dirasa sangat penting. Manajemen keuangan usaha yang tidak baik merupakan salah satu faktor utama tidak bertahannya suatu usaha. Oleh karenanya Tim Keputrian Penggerak Pembina Generus (PPG) LDII Kota Bontangpun menyelenggarakan seminar Keputrian yang bertajuk BISIK Vol. III : Bincang Asik “Manajemen Keuangan” yang dilaksanakan pada hari Minggu (5/12).
Seminar yang digelar di Masjid Baitul Musthofa Kota Bontang ini diikuti oleh 40 peserta remaja putri usia 15 tahun ke atas, yang harapannya dapat menjadi bekal bagi remaja putri dalam berwirausaha dan mampu mengelola keuangan dengan baik. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan ketat, dengan cara cek suhu, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak, serta memakai masker.
Mengawali acara seminar tersebut, Ketua PPG Kota Bontang Suliyono memberikan sambutanya. Harapannya ke depan remaja putri LDII terlatih mandiri di usia muda. “Kan belum pada nikah, dimanfaatkanlah waktunya buat memulai usaha. Nanti ketika berhasil itu ada rasa kebanggaan pada dirinya dan itu rasanya menyenangkan,” ujar pria yang akrab disapa Pak Cik.
H. Harsono selaku pemateri seminar kali ini pun tak lupa memberikan kiat-kiat jitu dalam mengelola keuangan dan motivasi berwirausaha. “Memulai usaha itu jangan di luar kemampuan diri kita,” ujarnya di sela-sela pembekalan materi. “Modal itu adalah urutan yang kesekian. Yang paling utama, tunjukkan kemampuan yang ada di dalam diri kita dulu. Konsep yang ada di kepala kita, di pikiran kita itu jangan sampai dibiarkan hanya menjadi konsep saja. Keluarkan semuanya, diwujudkan,” imbuhnya.
Para peserta pun aktif dan semangat mengikuti seminar, dibuktikan dengan antusiasme peserta pada saat sesi tanya jawab. “Pak, kadang kalau jualan saya dibeli teman atau orang yang saya kenal mereka minta diskon. Karena gak enakkan, akhirnya saya beri diskon entah itu jualannya atau ongkirnya. Nah setelah saya hitung, saya itu bukannya untung malah rugi. Gimana caranya supaya saya menghilangkan rasa gak enakkan kalau jualan sama orang yang dikenal?” tanya salah satu peserta.
“Untung rugi itu semua dari Allah. Jangan anggap itu rugi, tapi anggap saja itu tester kepada pelanggan, sarana iklan dagangan kita dan sedekah kita kepada orang lain,” urainya. “Kalau mereka sudah tahu rasanya, pasti secara tidak langsung mereka akan menyebarkan ke orang lain. Inilah yang saya maksud dengan sarana iklan kita.” imbuhnya.
Acara seminar hari itu pun ditutup oleh H. Abdul Qodir selaku Dewan Penasihat (Wanhat) DPD LDII Kota Bontang. Dalam nasihatnya berpesan bahwa remaja putri supaya menjadi generus yang berilmu, paham agama, berakhlak mulia, dan mandiri. Selain itu, para remaja putri pun juga harus memiliki keimanan yang kuat agar bisa menjaga dirinya dari maksiat dan pelanggaran.
Tak lupa di akhir acara para peserta menuliskan kesan dan pesan selama kegiatan serta melakukan sesi foto bersama. (Arin/Lines).
Pembekalan yang luar biasa, semoga bermanfaat
https://www.ldiisampit.or.id/
Semoga Allah memberikan aman selamat lancar barokah