Kesbangpol Semarang Dorong LDII Terus Jalin Komunikasi Antar Umat Beragama
Semarang (10/8). Webinar Silaturahim Kebangsaan III yang diselenggarakan oleh DPP LDII mendapat sambutan positif dari peserta dan tamu undangan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Pertanian, Perikanan & Pangan Kabupaten Semarang dan dihadiri oleh 75 peserta, termasuk seluruh Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII dan Ketua Pimpinan Cabang (PC) LDII se-Kabupaten Semarang, serta tokoh agama dan masyarakat lainnya.
Dalam acara webinar ini, tampak hadir pula Ketua FKUB Kabupaten Semarang, KH Sinwani, dan Kepala Kesbangpol Kabupaten Semarang, Petrus Triyono, bersama dengan perwakilan dari umat Hindu, Katolik, Kristen, Budha, MTA (Majelis Tinggi Agama), Kejari, MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kemenag (Kementerian Agama), dan Kasat Binmas Polres Semarang.
Dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Kabupaten Semarang H Kismanto, menyampaikan rasa terima kasih yang besar atas kehadiran seluruh tamu undangan dalam webinar kebangsaan III yang diselenggarakan oleh DPP LDII. Ia menyatakan harapannya agar DPD LDII Kabupaten Semarang semakin solid dalam berkolaborasi dengan umat beragama, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah untuk menciptakan kondusifitas masyarakat Kabupaten Semarang. Selanjutnya, Kepala Kesbangpol Kabupaten Semarang, Petrus Triyono, mengapresiasi undangan dari DPD LDII Kabupaten Semarang dan menyampaikan rasa terima kasihnya.
Ia mengharapkan agar LDII senantiasa menjalin komunikasi yang baik, baik di antara umat beragama maupun dengan pihak lainnya, sehingga wilayah Kabupaten Semarang dapat tetap aman dan kondusif. Komitmen untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dan berkolaborasi dengan pemerintah dalam menciptakan kedamaian di Kabupaten Semarang menjadi hal yang sangat penting. Dengan saling berkomunikasi dan bekerja sama, diharapkan berbagai masalah dan perbedaan bisa diselesaikan dengan bijaksana tanpa harus terjadi ketegangan dan konflik.
Semua pihak, termasuk LDII, diminta untuk selalu berperan aktif dalam membangun hubungan harmonis dan rasa saling pengertian antar umat beragama. Dengan sikap terbuka dan saling mendengarkan, kesalahpahaman bisa dihindari, dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh warga Kabupaten Semarang.(*)
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Noni Mudjiani (editor)