Ponpes Baitussalam Yogyakarta Adakan Upacara HUT RI
Yogyakarta, 30/8 – Pengurus Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Baitussalam Yogyakarta menggelar upacara bendera. Kegiatan yang berlangsung di halaman pondok yang beralamat di Jalan Gedongkiwo No. 606 Mantrijeron, Yogyakarta. Ketua RW 08 Gedongkiwo bertindak sebagai pembina upacara.
Kegiatan rutin tahunan pondok yang merupakan naungan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Yogyakata setiap tanggal 17 Agustus ini, diikuti 150 peserta yang terdiri dari Pengurus RW 08 Gedongkiwo, Pengurus RT 37 dan 38 Gedongkiwo beserta warganya, Pengurus Pimpinan Cabang (PC) LDII Kemantren Mantrijeron, Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Kalurahan Gedongkiwo, pengurus pondok beserta seluruh santrinya. Heri Supriyanta, Ketua RW 08 Gedongkiwo merasa bangga atas terselenggaranya upacara bendera yang diinisiasi oleh pengurus pondok. Heri juga berharap agar kegiatan semacam ini menjadi tradisi tahunan di waktu-waktu mendatang. “Semoga menjadi tradisi tahunan yang lebih besar lagi di waktu mendatang,” harapnya.
Di hadapan seluruh peserta upacara, Heri menekankan begitu pentingnya rasa persatuan. Dengan semangat persatuan yang dimiliki masing-masing individu, akan menjadi kekuatan dalam kenegaraan. Termasuk pula dapat menjadi kekompakan dalam kegiatan sosial. “Dengan semangat persatuan dan kekompakan dapat menjembatani perbedaan,” tegasnya.
Ketua RW 08 Gedongkiwo ini juga yakin bahwa santri yang berada di pondok ini berasal dari berbagai daerah, ada yang dari luar kota bahkan ada yang dari luar pulau. Otomotis dari asal yang berbeda ini juga memiliki tradisi yang berbeda pula. “Mereka menjadi satu tempat di sini, terangkum dalam kebhinekaan untuk menjadi satu persatuan,” ungkapnya.
Salah satu guru PPPM Baitussalam, Ustadz Arbai Hasan merasa bersyukur karena upacara bendera berjalan lancar. Selain itu juga bangga karena para santrinya dapat bergaul dengan warga masyarakat sekitar. “Alhamdulillah upacara berjalan lancar dan mereka bisa bergaul dengan warga,” ungkapnya.
Hal terakhir ini sangat penting, agar keberadaan pondok tetap bisa eksis di tengah-tengah masyarakat, sehingga kegiatan dapat berkelanjutan ke depan. Ustadz Arbai juga berharap adanya upacara bendera ini, para santri dapat memahami makna perjuangan dan kemerdekaan. “Semoga anak-anak dapat mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal baik dan bermanfaat untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,” harapnya. Selesai upacara bendera, para santri mengikuti berbagai jenis lomba yang diadakan panitia.
Oleh: Uyun Kusuma (contributor) / rully kuswahyudi (editor)