FAS PAC LDII Sei Babi Ajak Anak-anak Semangat Ngaji dengan Lomba
Seruyan (12/1). PT Sukajadi Sawit Mekar yang berada di Kelurahan Sei Babi, Telawang, Kab. Seruyan, mungkin jauh dari hiruk pikuk kota, tapi hal itu tak menjadi alasan para anak-anak penghuni camp perusahaan itu mengikuti Festival Anak Saleh pada 31 Desember lalu.
Antusiasme peserta memenuhi acara yang digelar PAC LDII Sei Babi itu. Mereka mengikuti berbagai lomba, seperti lomba hafalan surat pendek, lomba hafalan doa harian, lomba adzan, dan lomba mewarnai. “FAS ini dalam rangka mengisi acara akhir tahun 2023. Anak-anak kami koordinir dengan berbagai acara dan kegiatan yang positif,” ucap Luluk Naima Shifa, ustazah anak-anak itu.
Dalam pergantian tahun, lanjutnya, DPD LDII Kotawaringin Timur yang melingkupi PAC itu telah memiliki agenda rutin, yaitu ngaji akhir tahun. “Kami bersyukur dapat menyelenggarakannya, walaupun hanya terdiri dari beberapa anak didik disini,” katanya. FAS yang digelar di musholla camp itu berlangsung dengan lancar dan meriah. Anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti setiap lomba. Mereka tidak ragu untuk tampil di depan umum dan menunjukkan kemampuan mereka. “Aku senang sekali bisa ikut FAS. Aku bisa belajar banyak hal dan bertemu teman-teman baru,” kata Fulanah, salah satu peserta FAS.
Acara itu juga merupakan upaya penanaman nilai-nilai agama dan budaya sejak dini. Selain itu, sebagai bentuk antisipasi anak-anak dari pengaruh negatif yang kerap terjadi dalam perayaan akhir tahun. “Kami berharap, melalui FAS ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang saleh dan berakhlak mulia,” ujar Luluk yang juga mengajar di Majelis Taklim Sukajadi.
Terkait pengajian akhir tahun, DPP LDII memandang generasi muda adalah aset bangsa dengan budi pekerti dan berkarakter Indonesia yang pancasilais. “Karena itu, DPP LDII menginstruksikan jajarannya di seluruh Indonesia untuk mengadakan pengajian akhir tahun,” ungkap Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.
Pengajian tersebut untuk menanggulangi pengaruh negatif yang kerap terjadi dalam perayaan akhir tahun. Selain itu membiasakan hidup efisien dengan tidak menghambur-hamburkan uang hanya untuk berpesta atau membakar kembang api. Kami arahkan energi dan biaya yang mereka miliki, untuk meningkatkan ibadah dan berdiskusi yang positif di majelis taklim, masjid, dan pondok pesantren yang bernaung di bawah LDII. (PS)
Oleh: Prijo Sedjati (contributor) / Noni Mudjiani (editor)