LDII Bontang Ikuti Pembinaan Dai Daiyah Tingkat Kota dari Kantor Kemenag Bontang

Bontang (21/5) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bontang menggelar kegiatan pembinaan da’i dan da’iyah tingkat kota dengan mengundang berbagai organisasi kemasyarakatan Islam, termasuk LDII Kota Bontang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kualitas dan kapabilitas para pendakwah dalam menghadapi tantangan dakwah masa kini yang semakin kompleks dan dinamis.

Kegiatan yang berlangsung dengan suasana hangat dan dialogis ini menekankan pentingnya dakwah yang moderat, inklusif, dan transformatif, terutama di era digital. Melibatkan berbagai ormas Islam di Bontang, acara ini menjadi langkah strategis untuk mempererat sinergi lintas lembaga untuk membangun masyarakat religius yang tetap terbuka dalam membangun suasana  keberagaman yang damai dan toleran di tengah masyarakat yang majemuk.

Hadir sebagai pemateri adalah Ustadz Dr. Fuad Fansuri, Lc., M. Th.I., seorang pendakwah muda lulusan Al-Azhar Kairo yang kini aktif berdakwah melalui media sosial. Lewat kanal YouTube “Fuad Fansuri – Salam Harmoni” yang telah mencapai lebih dari 98 ribu subscriber dan 11 juta penonton, ia membuktikan bahwa dakwah digital bisa menjangkau lintas batas, bahkan hingga luar negeri.

Dalam pemaparannya, Ustadz Fuad menekankan pentingnya bersikap santun dan relevan dalam berdakwah di platform digital. Ia membagikan pengalamannya sebagai konten kreator dakwah yang tetap konsisten menyebarkan pesan damai meskipun menghadapi komentar negatif atau perbedaan pendapat di media sosial.

“Kita jangan hanya jadi penonton, tapi mulai menjadi pembuat konten yang membawa pesan kebaikan. Tak perlu sempurna untuk mulai berdakwah. Yang penting, pahami audiens dan pegang teguh nilai-nilai Islam,” ujarnya.

Ust. Fuad juga membagikan strategi teknis untuk memulai dakwah digital, mulai dari pentingnya kualitas audio dan visual, penggunaan peralatan sederhana, hingga membangun branding pribadi seperti sapaan khas. Bagi Ustadz Fuad, konsistensi dan keberanian untuk memulai adalah kunci dalam membangun kanal dakwah yang berpengaruh.

Kepala Kantor Kemenag Kota Bontang, H. Muhammad Hamzah, dalam arahannya pada penutupan kegiatan ini mengingatkan pentingnya memahami konteks zaman dalam berdakwah. Menurutnya, transformasi media dari era televisi ke internet dan smartphone telah mengubah pola komunikasi masyarakat, termasuk anak-anak dan remaja. “Konten negatif seperti pornografi, judi online, dan informasi menyesatkan makin mudah diakses. Karena itu, da’i dan da’iyah harus hadir di ruang digital, bukan hanya menjauhinya,” tegasnya. Beliau juga mengajak para peserta, agar mengambil peran aktif sebagai kreator konten dakwah yang positif dan edukatif. Tidak cukup hanya mengkritisi media, tetapi justru harus masuk dan memberi warna yang lebih sehat dan bermakna.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Bontang, H. Anton Kuswanto yang turut mendampingi peserta dari LDII menyambut baik dan memberikan apresiasi untuk kegiatan ini, Menurutnya, kegiatan ini sangat positif dan relevan dengan tuntutan perkembangan jaman dan kebutuhan umat.

“Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam penyebaran dakwah. Di era digital ini, media sosial muncul sebagai platform utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, terutama kepada generasi milenial. Kami di LDII komitmen terhadap dakwah yang membangun dan menyatukan melalui media sosial ”, papar Anton.

Kegiatan ini juga membuka ruang kolaborasi antar-ormas Islam dalam memperkuat jaringan dakwah yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Para da’i dan da’iyah diharapkan bisa menjadi fasilitator kebaikan di lingkungan ormas dan lembaga masing-masing.

Acara ini diakhiri dengan ramah tamah dan diskusi peserta dan ditutup dengan foto bersama. (Azzam-LINES)