Pengajian Umum LDII Bontang “Jaga Kerukunan Menghadapi Pemilu”

Anton Kuswanto Menyampaikan Materi (Foto:Darus/LINES)

BONTANG – Kegiatan rutin bulanan pengajian umum LDII Kota Bontang pada hari Minggu (10/3), yang dimulai pukul 09.00 WITA – 11.30 WITA diikuti kurang lebih seribu warga LDII Kota Bontang bertempat di Masjid Baitul Musthofa, Kelurahan Telihan, Kecamatan Bontang Barat.

Penyampaian materi Al-Quran dan Al-Hadits sebagai awal kegiatan pengajian disampaikan oleh Ust. Arfan Daryono. Dalam penyampaiannya menyinggung masalah kerukukan “kita sesama umat islam dan juga beriman setiap kita bertemu supaya berjabat tangan, karena dengan jabat tangan dapat menghilangkan rasa dengki, dan juga bisa saling berbagi atau memberi hadiah antar sesama” jelasnya.

Pengajian dilanjut dengan arahan-arahan, “mendekati pemilu ini, baik itu pilpres maupun pileg, kita supaya tetap rukun, tidak berpecah belah” ujar H. Abdul Qodir selaku dewan penasehat (wanhat) LDII Bontang.

Ketua DPD LDII Kota Bontang H. Anton Kuswanto pada kesempatan kali ini menyampaikan materi intruksi DPP maupun DPD kepada warga LDII Kota Bontang.
Setidaknya ada 3 judul materi yang disampaikan dalam arahannya, yaitu :
1. Merajut kembali Persatuan dan menghindari perpecahan.
2. Sikap LDII Menghadapi Pileg dan Pilpres
3. Wawasan tentang Financial Technology
Mengawali arahan kali ini dengan mengambil judul merajut kembali persatuan dan mencegah perpecahan. Kondisi akhir-akhir ini keutuhan NKRI sedang benar-benar menghadapi cobaan yang berat. Banyak sekali pihak-pihak yang secara sengaja ingin memecah belah Indonesia. Salah satu cara dan alat pemecah belah dilakukan melalui media sosial. Hoaks yang terus –menerus diproduksi meskipun sudah dibantah maupun diluruskan oleh pihak yang dirugikan. Hoaks seperti : “Kamu Anak PKI”, “Kamu intoleran terhadap khilafah”, “saling tuduh agamaku masuk surga” dan lain-lain, yang membuat saling benci di dalam masyarakat, karena termakan informasi yang tidak di saring terlebih dahulu. Fitnah ini mungkin dibuat oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah rakyat Indonesia terutama antar agama dan suku. Menyikapi hal tersebut, Anton mengajak kepada semua masyarakat, khususnya warga LDII Kota Bontang untuk tetap rukun, kompak dan menjaga keutuhan.

Materi kedua, menyinggung tentang sikap LDII dalam Pileg dan Pilpres. Kepada semua warga LDII Kota Bontang Anton mengingatkan kembali bahwa sikap LDII sudah jelas, bahwa LDII tetap netral aktif dan tidak boleh golput. “Warga LDII harus mengambil hak-nya sebagai warga Negara untuk berpartisipasi dalam pemilu depan. Mari kita berbondong-bondong menuju TPS pada hari pencoblosan”, ajaknya.

Dan pada materi ketiga, menjelaskan tentang Financial Technology (Fintech), contoh, manfaat dan mudhorotnya. “Perkembangan teknologi di jaman sekarang sudah merambah pada bidang keuangan. Salah satunya adalah inovasi dalam layanan keuangan, yang bertujuan memudahkan dan mempercepat layanan keuangan. Pinjaman secara online, pembayaran secara online, pendampingan perencanaan keuangan secara online, adalah contoh-contoh produk financial technology. Manfaat fintech ini salah satunya adalah mempercepat dan member kemudahan bagi pengusaha atau pribadi yang membutuhkan dana atau untuk berinvestasi. Namun selain bermanfaat, proudk-produk fintech ini juga banyak yang masih belum jelas hukumnya, bahkan tidak jarang yang mempraktekan riba dan bertransaksi tidak syariah ”, tututrya. Maka dari itu, warga LDII agar berhati-hati, tidak mudah terjebak dan terpengaruh melakukan transaksi melalui fintech. “Kuasai dan fahami ilmu bertransaksi secara syariah, dan bertransaksilah dengan lembaga keuangan / fintech yang sudah jelas menjalankan transaksi syariah “, pesan Anton menutup materi kali ini.

Nasehat dan doa oleh KH. Adrai Yusuf dewan penasehat (wanhat) LDII sebagai penutup kegiatan pengajian.

H. Abdul Qodir Menyampaikan Arahan-arahan (Foto:Darus/LINES)
KH. Adrai Yusuf Menyampaikan Nasehat Penutup dan Doa (Foto;Darus/LINES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *