Persinas ASAD Kota Bandar Lampung Gelar Ujian Kenaikan Tingkat

Bandar Lampung (2/10). Persinas ASAD Kota Bandar Lampung menggelar ujian kenaikan tingkat pada Minggu (2/10), di Padepokan Persinas ASAD Gajah Mada, Bandar Lampung. Ujian kenaikan tingkat diikuti 140 peserta, kisaran usia 6 hingga 21 tahun.

Untuk memaksimalkan kelancaran ujian dan penjagaan protokol kesehatan, lokasi ujian dibagi menjadi dua, yaitu di Aula Padepokan dan di lapangan masjid binaan PAC LDII Gajah Mada. Pembagian lokasi tersebut juga didasari oleh tingkatan peserta yang akan diuji. Peserta yang diuji di aula padepokan adalah tingkat sabuk putih, yang dipandu langsung oleh Sekertaris Daerah sekaligus pelatih dan penguji Persinas ASAD, Heri Prayogo, S.Pd.

Sedangkan peserta yang diuji di lapangan masjid binaan PAC LDII Gajah Mada terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat sabuk hijau dan tingkat sabuk hijau-strip-kuning. Mereka dipandu oleh pelatih dan penguji berbeda, yaitu  M. Yunus, S.Pd.  Para peserta dengan sabuk putih, akan diuji untuk naik tingkat ke sabuk hijau.

Ada tiga materi yang diujikan, yaitu Gerakan Dasar, Sikap Dasar, dan Jurus Persinas ASAD. Sedangkan untuk para peserta sabuk hijau, akan diuji untuk naik ke tingkat sabuk hijau-strip-kuning, dengan materi ujian yang lebih kompleks, yaitu Gerakan Dasar, Rangkaian Dasar, Sikap Dasar, Ketahanan Fisik, dan Jurus Persinas ASAD.

Sedangkan untuk peserta sabuk hijau-strip-kuning akan diuji untuk naik tingkat ke sabuk kuning, dengan materi hampir sama dengan sabuk hijau, namun detail pada materi Jurus Persinas ASAD yang lebih banyak. Menurut Heri, beberapa diantara para peserta akan ada yang dipilih untuk menjadi atlet binaan Persinas ASAD yang akan diikutsertakan dalam turnamen-turnamen IPSI baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional.

Maka dari itu, ujian ini merupakan komponen penting untuk pengembangan Padepokan Persinas ASAD dalam pencarian bibit unggul atlet.  Setidaknya ada tiga aspek utama yang akan dinilai dalam ujian ini, yaitu ketepatan gerakan, power atau kekuatan, dan juga kedisiplinan.

Para penguji yang sudah ahli di bidangnya benar-benar menilai secara objektif, jujur, dan tegas. Tak lupa di setiap akhir sesi ujian, pemandu mengingatkan para peserta untuk berbesar hati dengan hasil akhir ujian, dan meminta para peserta untuk memperbanyak doa agar mendapat hasil yang terbaik. 

Acara tersebut berlangsung dengan lancar dan kondusif. Meski banyak peserta yang terbilang sangat muda, mereka dapat mengikuti rangkaian acara dengan sangat baik. Para peserta dituntut untuk tetap menaati protokol keseatan selagi masih di lokasi ujian. Dalam pelaksanaan ujian pun, para panitia mengkoordinasikan peserta sebaik mungkin untuk menjaga jarak satu dengan yang lain. Panitia juga menyiapkan minuman dan makanan ringan yang bisa disantap peserta di sela istirahan tiap sesi ujian. (Alvin/FF Lines). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *