Tingkat Kesejahteraan Ekonomi Warganya, PAC LDII Baamang Kelola UB Kelapa Sawit

Saampit (18/1). Salah satu 8 bidang LDII untuk bangsa adalah terus mendorong bahwa perekonomian seyogyanya disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan yang dapat diwujudkan melalui pengembangan ekonomi syariah, yang lebih menekankan kerjasama, bukan melulu persaingan bebas dalam mekanisme ekonomi pasar. Perwujudan bidang perekenomian tersebut terlihat dalam program kerja Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Kecamatan Baamang berupa investasi swakelola lahan sawit seluas 3 hektare yang berlokasi di Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan.

“Bersama warga, kami kumpulkan dana untuk selanjutnya dibelikan lahan guna ditanami pohon sawit,” kata Surono selaku koordinator lapangan pengelolaan kebun sawit milik bersama tersebut.

Dimulai sejak lima tahun lalu, saat ini usaha tersebut telah dapat memberikan hasil cukup lumayan untuk menopang operasional kegiatan di PAC. “Alhamdulillah, semua karena pertolongan Allah SWT. Semoga upaya dan usaha ini selalu diridhai-Nya,” katanya lagi.

Hadir juga pembina PAC Baamang, Dasuki, ia menambahkan bahwa agenda panen bersama tersebut untuk menguatkan dan memperkokoh kebersamaan, kerukunan, serta kekompakan para pengurus beserta warga. “Untuk operasional kebun, kami serahkan kepada warga LDII yang berada di lokasi. Kami sebatas memantau dan menuai hasilnya,” katanya sambil tersenyum.

Memang lokasi kebun tersebut terbilang cukup jauh dari kebanyakan warga PAC Baamang yang berdomisili di Sampit, berjarak kurang lebih sekitar 80 Km. “Meski begitu seluruh warga tetap semangat. Hal ini membuat kami, para pengurus yang diberi tanggungjawab mengelola usaha bersama ini semakin nggedodor. Kami yakin tiap usaha kerja manusia, dengan diniati untuk kemashlahatan umat, tentu akan ditolong Allah,” ujarnya.

Panen hari minggu itu cukup lumayan, warga berhasil menimbang lebih dari 1 ton buah sawit. Kegiatan dihadiri sekitar 25 warga dan diakhiri makan bersama sebelum akhirnya kembali ke Sampit.

Oleh: Prijo Sedjati (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *