Santri PPM Al Hikmah UNNES Borong Empat Penghargaan di IYC 2025 Kuala Lumpur

 

 

Kuala Lumpur (15/7). Mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional. Lima santri Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Al Hikmah Semarang, yang juga merupakan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam ajang 2nd International Youth Conference (IYC) 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19–20 Mei 2025.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa santri dari pesantren, yang juga mahasiswa Indonesia, khususnya dari UNNES, mampu tampil sebagai inovator dan pemimpin di tingkat global.

Tim ini mengusung karya ilmiah berjudul, “Musa Paradisiaca Agrinuture (MPA): Breakthrough Innovation for Optimizing Banana Tree Waste Based on Website to Realize Sustainable Farming and Community Welfare.”

Inovasi tersebut menawarkan solusi pengelolaan limbah batang pisang dengan pendekatan teknologi berbasis website. Sistem ini memungkinkan petani dan masyarakat mengakses informasi dan praktik pengolahan limbah secara efektif, ramah lingkungan, serta berdampak pada peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan petani.

Mereka bukan hanya unggul di akademik, tetapi juga aktif sebagai santri PPM Al Hikmah, sebuah pondok pesantren mahasiswa di bawah naungan LDII Kota Semarang yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam, akademik, dan pengabdian masyarakat.

Menurut pembina PPM Al Hikmah, Sunarto, prestasi luar biasa ini merupakan hasil dari pendidikan karakter, riset yang kuat, serta pembinaan berkelanjutan. “Mahasiswa yang juga santri ini telah membuktikan bahwa perpaduan iman dan ilmu bisa menjadi kekuatan transformasi global,” ujarnya.

Keberhasilan mereka di IYC 2025 ini menjadi teladan nyata bahwa santri dan mahasiswa memiliki potensi besar untuk menyelesaikan berbagai tantangan dunia melalui solusi nyata, kreatif, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan kombinasi ilmu kampus, semangat pesantren, dan visi global, mahasiswa UNNES sekaligus santri PPM Al Hikmah ini menjawab tantangan zaman dengan karya yang berdaya guna tinggi, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia.

Kisah mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda bahwa ilmu, iman, dan inovasi bisa bersatu dalam langkah perubahan menuju kemajuan umat dan bangsa.

Dalam forum ilmiah bergengsi yang diikuti peserta dari berbagai negara ini, mereka sukses memborong empat penghargaan utama, yaitu:

  1. Grand Championship (Juara Umum)
  2. Juara ke-2
  3. Gold Medal Kategori Pertanian
  4. Best Paper (Karya Tulis Terbaik)

Tim yang membawa nama Indonesia ini terdiri dari mahasiswa berbagai jurusan UNNES yang juga aktif di PPM Al Hikmah:

Ulya Fajar Amrullah (Blora) – Hukum (Ketua Tim)
Fadli Awaludin (Klaten Tenggara) – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Nisa Isnaini Fadillah (Sukabumi) – Gizi
Kausar Aghnia’ (Wonosobo) – Teknik Elektro
Laila Margaretha Nur Habibah (Pati) – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

 

Oleh: natha N (contributor) / Riska Sabilah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published.