LDII Kediri Apresiasi Bandara Dhoho Jadi Embarkasi Haji dan Umrah

Kediri (22/12). Ketua DPD LDII Kota Kediri, H. Agung Riyanto, mengapresiasi ditetapkannya Bandara Dhoho Kediri (DHX) sebagai bandara internasional yang akan melayani keberangkatan jemaah haji dan umrah dari Jawa Timur bagian selatan.

“Dengan adanya Bandara Dhoho, waktu tempuh dan biaya perjalanan jemaah haji dan umrah dari Kediri, Blitar, Tulungagung, dan sekitarnya akan jauh lebih efisien. Ini juga dapat mengurangi kepadatan di Bandara Juanda Surabaya,” ujar Agung saat menghadiri peninjauan penerbangan perdana Super Air Jet di Bandara Dhoho, Senin (10/11).

Agung yang juga menjabat Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Wali Barokah menilai sinergi antara pemerintah daerah, pengelola bandara, maskapai, dan KBIHU lokal menjadi kunci agar Bandara Dhoho tidak hanya berfungsi secara komersial, tetapi juga melayani kepentingan ibadah. “Kalau kepentingan ibadah terlayani dengan baik, maka hal yang lain juga akan baik pula,” katanya.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri telah menjalin komunikasi intensif dengan PT Surya Dhoho Investama (SDHI) dan Angkasa Pura untuk merealisasikan penerbangan haji dan umrah. “Kami usahakan di awal Desember 2025, paling lambat akhir Desember 2025. Kami tidak ingin terlewat momen karena Januari hingga Maret 2026 merupakan musim dingin di Arab Saudi,” jelasnya.

Menurut Bupati yang akrab disapa Dhito itu, Bandara Dhoho telah berstatus bandara internasional sehingga memungkinkan melayani maskapai non-PK. “Komunikasi juga telah kami lakukan dengan anak perusahaan maskapai Saudi Arabia, sehingga rute Kediri–Jeddah semakin optimistis dapat terwujud,” ujarnya.

Terkait ketersediaan asrama haji, Dhito mengakui pembangunan infrastruktur tersebut membutuhkan waktu. Sebagai solusi jangka pendek, pemerintah daerah akan memanfaatkan fasilitas hotel yang ada. “Kami menghitung kebutuhan sekitar 350 kamar dan akan memberikan subsidi agar hotel-hotel tersebut dapat dimanfaatkan, seperti yang dilakukan Kulon Progo saat menjadi embarkasi haji,” paparnya.

Sementara itu, Direktur PT SDHI, Maksin Arisandi, menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah merealisasikan penerbangan umrah dari Bandara Dhoho Kediri. “Hari ini kami bekerja keras agar penerbangan umrah bisa segera terealisasi dari Bandara Dhoho. Target kami semoga dalam waktu dekat bisa terwujud,” ujarnya.

Senada dengan komitmen peningkatan layanan keumatan, Sekretaris Pondok Pesantren Wali Barokah, Daud Soleh, menyatakan kesiapan lembaganya menjadi tuan rumah penyelenggaraan sosialisasi Education Management Information System (EMIS) bagi lembaga-lembaga di bawah naungan Kementerian Agama Kota Kediri. “Dukungan kami terhadap sosialisasi EMIS ini menegaskan peran strategis lembaga kami dalam memajukan pendidikan keagamaan yang profesional dan religius di Indonesia,” pungkasnya.

 

Oleh: Yuda Langgeng (contributor) / Nisa Ulkhairiyah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published.