LDII Sungai Gelam Gelar Tausiyah Keagamaan

Muaro Jambi (25/12). Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Sungai Gelam menggelar tausiyah pemantapan keagamaan di Masjid Al Manshurin, Desa Mingkung Jaya, Kabupaten Muaro Jambi, Senin (1/12) malam. Kegiatan tersebut bertujuan menguatkan ketakwaan serta memantapkan peran keluarga dalam pembinaan generasi penerus di tengah tantangan era digital.
Dalam penyampaiannya, M. Rama Martin mengingatkan jamaah tentang tujuan penciptaan manusia sebagaimana tertuang dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 56, yakni untuk beribadah kepada Allah SWT. “Kita patut bersyukur diberi hidayah Allah sehingga hidup kita terarah dan tidak terjerumus dalam fitnah dunia. Tujuan utama manusia diciptakan adalah untuk beribadah,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas anak, khususnya dalam penggunaan gawai dan media sosial. Menurutnya, interaksi di dunia digital sangat memengaruhi pola perilaku, cara bicara, dan pergaulan anak. “Awasi anak-anak dalam bermain gawai dan bermedia sosial. Jangan sampai lepas dari pengawasan, karena itu sangat memengaruhi karakter dan pergaulan mereka,” tegasnya.
Sebagai langkah preventif, Rama menganjurkan orang tua untuk mempertimbangkan pendidikan pesantren bagi anak-anak. Ia menilai lingkungan pesantren mampu membentuk kedisiplinan ibadah dan menjaga pergaulan. “Di pondok pesantren, ibadah seperti salat lima waktu terkontrol, kehidupan terjadwal, dan pergaulan lebih terjaga. Ini menjadi bekal agar anak sukses dunia dan akhirat,” jelasnya.
Tausiyah dilanjutkan oleh Ilman Napian yang menekankan pentingnya rasa syukur dalam menjaga hidayah. Ia menyampaikan bahwa kemampuan membedakan antara yang benar dan batil merupakan nikmat besar yang harus disyukuri. “Kita patut bersyukur karena masih diberikan hati yang mampu membedakan kebenaran dan kebatilan serta dimudahkan dalam beribadah dan mencari ilmu,” katanya.
Ia mengingatkan jamaah agar senantiasa menjaga hidayah dengan memperbanyak syukur, doa, dan kesungguhan dalam beribadah. “Keberuntungan sejati adalah ketika seseorang wafat dalam keadaan iman. Hidayah harus dijaga hingga akhir hayat,” ujarnya.
Dewan Penasihat PC LDII Sungai Gelam, Wawan Hermanto, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, tausiyah pemantapan keagamaan sangat relevan dengan kondisi saat ini. “Tantangan akidah dan akhlak generasi muda semakin besar, terutama dari dunia digital. Tausiyah ini penting untuk menyamakan visi keluarga dalam membina anak-anak,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, PC LDII Sungai Gelam berharap terbangun kesadaran kolektif para orang tua untuk lebih aktif mengawal pertumbuhan spiritual dan sosial generasi muda, sehingga terwujud generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Oleh: Abdul Rohman Sholeh (contributor) / Nisa Ulkhairiyah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
