FKUB Helat Konferensi Nasional VII di Kepulauan Riau

Nabire (12/10). Konferensi FKUB berlangsung setiap tahun sebagai ajang silaturahim, dan membahas program kerja satu tahun ke depan dan sebagai evaluasi program kerja tahun sebelumnya. Tahun 2022, dilaksanakan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau, pada 5-7 Oktober 2022. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh perwakilan FKUB kabupaten/kota, provinsi, dan Pengurus Asosiasi FKUB Pusat kurang lebih berjumlah 1.300 peserta yang berlangsung di Aula Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Riau.

Acara tersebut didahului oleh sambutan Ketua Asosiasi FKUB Pusat Ida Pangelinsir Agung Putra Sukahet, sambutan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Sekretaris Jendral Kementerian Dalam Negeri RI Suhadjar Diantoro sekaligus membuka kegiatan Konferensi mewakili Menteri Dalam Negeri RI yang berhalangan Hadir.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan kompang/rebana yang didampingi Gubernur Kepulauan Riau, Ketua Asosiasi FKUB, dan Forkopimda Kepulauan Riau. Dalam sambutan tertulis Menteri Dalam Negeri yang dibacakan oleh Sekretaris Jendral Kementerian Dalam Negeri RI Suhadjar Diantoro, Mendagri Tito mengajak FKUB se-Indonesia untuk proaktif dalam mendeteksi dan melakukan pemetaan potensi terhadap gangguan kerukunan di Indonesia serta proaktif juga dalam mencari solusi dan mediasi untuk meredam gangguan kerukunan umat beragama.

Lebih lanjut Suhadjar Diantoro menekankan khusus kepada pemerintah daerah agar bisa mengembangkan pemerintahan yang kolaboratif yaitu selalu bahu membahu dengan lima komponen kekuatan yaitu pemerintah itu sendiri, kekuatan akademisi, kekuatan ekonomi, kekuatan masyarakat, dan kekuatan media massa.

“Kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu mensyukuri persatuan dan kerukunan di Indonesia yang saat ini sudah terawat dengan sangat baik. Jika FKUB sudah bersatu padu negara aman rakyat pun nyaman,” ujarnya. 

Sementara itu Ketua Asosiasi FKUB Ida Pangelinsir Agung Sukahet, berharap Konferensi Nasional FKUB ke- VII yang di gelar di Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau dapat menjadi contoh dalam kegiatan konferensi apapun di Indonesia.

Ia menyampaikan Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, agama, adat, yang bergantung pada kerukunan perlu ada kerja sama dari semua pihak. Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad pada kesempatan itu mengatakan bahwa kerukunan sebagai salah satu kunci utama keberhasilan pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau.

”Di sinilah peran besar FKUB sebagai mitra strategis Pemerintah dan masyarakat untuk menjamin keberlangsungan pembangunan di Indonesia khususnya di Kepulauan Riau. Dalam kesempatan ini Ansar Ahmad juga berharap para peserta Konferensi dapat menikmati segala keindahan panorama Kepulauan Riau dan menjadikan Kepulauan Riau sebagai provinsi idaman untuk berkunjung kembali.

Sementara itu Utusan FKUB Nabire yang juga Ketua LDII Nabire Nuryadi berharap, melalui kegiatan itu dapat diambil nilai positif dari keberhasilan FKUB di daerah lain dalam proaktif membantu pemerintah mendeteksi, memetakan serta memberi solusi, mediasi terhadap gangguan kerukunan untuk mewujudkan kelangsungan pembangunan. Demikian juga memberikan informasi keberhasilan FKUB Kabupaten Nabire kepada FKUB di daerah lain dalam merawat kerukunan umat beragama.

Selaku Sekretaris MUI Kabupaten Nabire, konferensi ini mempunyai makna yang mendalam bahwa kerukunan antar umat beragama menjadi kebutuhan yang wajib dijaga kelestariannya bagi setiap pemeluk agama dan penganut kepercayaan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Nabire sebagai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran dan keyakinan masing-masing.

MUI Kabupaten Nabire selalu komitmen untuk tetap menjaga kerukunan dengan memberikan penyuluhan kepada para ustadz/da’i dalam menyampaikan ceramahnya untuk mengedepankan kerukunan umat tanpa mengurangi nilai materi dakwah itu sendiri.

Selaku Ketua LDII Kabupaten Nabire berharap, Nuryadi berharap warga LDII Kabupaten Nabire dapat memberikan contoh yang baik dalam berdakwah bilhal kepada umat. “Sesuai apa yang menjadi ketentuan dan garis organisasi LDII dalam mensosialisasikan dan mengaplikasikan dakwah yang menyejukan dalam menyampaikan pesan-pesan agama Islam,” ujarnya. 

Selain itu LDII harus terus membantu (berkontribusi) kepada Pemerintah Daerah dalam rangka pembinaan umat beragama sesuai dengan kapasitasnya. Nuryadi juga berharap Pemerintah Kabupaten Nabire dapat memberikan perhatian dan apresiasi kepada FKUB Kabupaten Nabire dalam rangka ikut mensukseskan program-program pembangunan, imbuhnya. (nam_nbx)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *