LDII Semarang Perkuat Persaudaraan Antar Umat Beragama

Semarang (8/8). Bertempat di kediaman Slamet Riyadi, Jalan Puncaksari RT 08 RW 13, Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, acara berlangsung penuh keramahan dan kebersamaan pada Selasa (1/8). Acara tersebut dihadiri oleh pembina PC LDII Ngaliyan, yaitu KH. Samsu dan Ustadz Umbara Kurniawan, serta Slamet Riyadi, Wakil PC Ngaliyan Sukindar, Spd, Ketua Takmir Masjid Al Manshurin Tumar, serta Pengurus Kusaeri dan Fauzan beserta ibu-ibu. Selain itu, turut hadir Babinsa Pelda Mulyanto dan Danramil Ngaliyan Mayor Arm Abdullah.

Dalam kunjungannya, Danramil Ngaliyan Mayor Arm Abdullah,menyampaikan pesan penting tentang kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Beliau menyatakan bahwa di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi, salah satunya adalah Islam. Meskipun terdapat perbedaan keyakinan, beliau menegaskan pentingnya saling menghargai dan saling silaturahim. Danramil Ngaliyan mengakui bahwa LDII merupakan saudara bagi dirinya, dan menjunjung tinggi persaudaraan dengan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan oleh LDII, seperti memberikan daging qurban. Beliau berterima kasih dan mengajak seluruh umat beragama untuk saling mengenal guna mempererat tali persaudaraan.

Ustadz Umbara Kurniawan, dalam kesempatan tersebut, menjelaskan tentang thobiat luhur warga LDII yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Thobiat luhur tersebut mencakup rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah, dan mujhid-mujhid (kerja mempeng tirakat banter). Thobiat luhur ini menjadi landasan bagi anggota LDII dalam berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Slamet Riyadi, sebagai salah satu Pembina PC LDII Kecamatan Ngaliyan, menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Danramil Ngaliyan dan Babinsa yang sangat luar biasa. Acara tersebut menjadi suatu kejutan yang menyenangkan bagi LDII. Slamet Riyadi berharap bahwa kegiatan ini akan bermanfaat dan membawa berkah bagi semua pihak, serta menguatkan peran LDII dalam mencintai tanah air Indonesia sebagai NKRI harga mati.

Acara ditutup dengan suasana ramah-tamah dan doa penutup oleh Ustadz Umbara Kurniawan, sembari menyebarkan semangat persaudaraan dan kerukunan antar umat beragama. Dalam atmosfer kebersamaan yang terjalin di acara tersebut, semakin memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus diadakan dan menjadi contoh bagi komunitas lain untuk memperkuat persaudaraan dan memupuk kerukunan dalam kehidupan beragama di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *