Bersama Pemkab dan Kemenag, LDII Tala Bergabung Pantau Hilal Rukyatul Hilal
Tanah Laut (11/04). Untuk memastikan awal Syawal atau Hari Raya Idul Fitri maka perlu ada perhitungan dan syarat yang perlu dilakukan. Bukan sekadar bernilai ibadah namun juga memperkuat hubungan sesama manusia atau hablum minannas. Ormas-ormas Islam berduyun-duyun ke titik-titik pengamatan hilal bersama dengan perwakilan Kementerian Agama, menunjukkan keindahan beragama di Indonesia.
Demikian yang dilakukan oleh Tim Hilal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan. Pada Selasa (9/4) Tim Hilal DPD LDII Tanah Laut turut serta dalam rombongan Badan Hisab Rukyat Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, mengamati Hilal di Pantai Takisung, 22 km dari Kota Pelaihari.
Menurut Ketua DPD LDII Tanah Laut Anton Kuswoyo, SSi tahun ini DPD LDII Tanah Laut sudah mempunyai SDM dan peralatan yang mendukung untuk melakukan pengamatan hilal. “Alhamdulillah tahun 2024 ini untuk pertama kalinya LDII Tanah Laut dilibatkan dalam kegiatan pengamatan hilal oleh Pemkab Tanah Laut”, ungkap Anton.
“Sebelumnya kami telah mengirim 2 orang utusan untuk mengikuti pelatihan rukyatul hilal secara nasional pada 26-28 Februari 2024 di Jakarta”. Saat ini, DPD LDII Tala sudah mempunyai Tim Rukyatul Hilal yang terdiri dari 3 orang yaitu: Suseno, Moch Kharis Abdurrahman, dan Cucu Sulaiman. Anton pun menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemkab Tanah Laut karena telah melibatkan LDII dalam kegiatan pengamatan hilal. Menurutnya kegiatan ini bukan saja penting untuk dapat menentukan Ramadan atau Syawal 1445H, namun juga menjadi momentum untuk saling berdiskusi sekaligus silaturrahim menguatkan ukhuwah Islamiyah. “Perbedaan adalah sebuah keniscayaan karena itu adalah sunnatullah. Namun menyatukan persamaan yang ada dalam perbedaan untuk kemaslahatan umat, merupakan hal yang sangat penting bagi umat Islam dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur Anton.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari Pemerintah Daerah dan Kementerian Agama bisa bertemu dengan ormas-ormas Islam yang menjadi mitra mereka, dalam meningkatkan kualitas keberagamaan, sekaligus memperkuat toleransi dan komunikasi intra-agama. “Dengan adanya kegiatan bersama untuk mengamati hilal, maka terjadi komunikasi dan interaksi yang semakin mempererat silaturrahim,” tegas Anton.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua MUI, perwakilan pengurus NU, perwakilan pengurus Muhammdiyah, dan Bagian Kesra Pemkab Tanah Laut. (Kus)
Oleh: Anton Kuswoyo (contributor) / rully kuswahyudi (editor)