LDII Kurban 20 Ekor Sapi dan 8 Kambing, Wabup JR Berikan Apresiasi

 

TIMIKA (21/7) – Momen hari raya Idul Adha 1443 H di Kabupaten Mimika, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memotong 20 ekor sapi dan 8 ekor kambing, 10/7. Pemotongan hewan kurban dilaksanakan di halaman Masjid Miftaful Huda, Jalan Sam Ratulangi, Sempan, Timika.

Ketua Panitia pemotongan hewan kurban, Azis Abdillah, mengatakan hewan kurban ini merupakan hasil tabungan warga LDII. “Dana yang dipakai untuk membeli sapi dan kambing saat ini berasal tabungan warga, ada yang mengumpulkan 5 ribu, 10 ribu, berapapun dana yang diberikan jamaah kami tampung, hasilnya setelah setahun itulah yang dipakai untuk membeli hewan kurban,” kata Azis.

Lebih lanjut Azis menjelaskan untuk tahun ini dana yang terkumpul sebanyak 500 juta lebih, dari pemotongan hewan kurban ini diperoleh sebanyak 1.500 kantong yang akan dibagikan kepada fakir miskin, janda, dan kaum dhuafa.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob yang turun melihat langsung tata cara pemotongan hewan kurban di LDII Kabupaten Mimika, memberikan apresiasi kepada LDII. “Tahun ini LDII melakukan pemotongan hewan kurban yang cukup banyak, juga kekompakan LDII bersama umat lain membagikan daging kurban, bukan saja kepada warga LDII tetapi juga kepada warga masyarakat. LDII juga membantu beberapa masjid yang pada tahun ini tidak memotong hewan kurban, atas upaya tersebut, saya memberikan apresiasi atas kebersamaan ini,” kata John Rettob.

Wabup John Rettob juga menyoroti proses pemotongan hewan di LDII ini dijaga secara ketat, baik itu kesehatan, prosedur dan fasilitasnya juga cukup baik. Ia berpesan di momen Idul Adha ini, kiranya menjadi momentum kebersamaan, toleransi, dan berbagi kasih, momen ini harus dipakai secara benar oleh semua orang. “Di hari kemenangan ini, berbagi kasihlah dengan baik, bertoleransilah dengan baik, bersikaplah lebih bijak kepada semua umat yang ada, khususnya di Kabupaten Mimika ini. Kita mulai dari hati, dan kita aplikasikan dengan sikap dan perbuatan mulai dari Idul Adha ini,” tegas John Rettob.

 

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *