LDII dan Kemenag Kota Cimahi Sepakat, Moderasi Beragama Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Cimahi (12/11). Moderasi beragama merupakan cara pandang dalam beragama secara moderat. Hal tersebut menjadi kunci dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cimahi Saepulloh, mengajak LDII Kota Cimahi turut serta menjalankan moderasi beragama. “Bagaimana menjaga kerukunan di tempatnya masing-masing. Sehingga, memberikan rasa nyaman dan aman, bagian semua umat dalam beribadah,” ujarnya.

Hal itu, ia katakan saat menerima silaturahim pengurus DPD LDII Kota Cimahi, di Kantor Kemenag Kota Cimahi, pada Rabu (2/11). Hadir, Ketua DPD LDII Kota Cimahi Dwi Hartono, Wakil Ketua Andalusia, Sekretaris Fadel Abrori, Bendahara Sugiarto, bersama Ketua Yayasan Baitul Izzah Angka Dwi Hadianto. Sementara itu, mendampingi Saepulloh, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Cimahi, Ahmad Fikri Firdaus.

Saepulloh mengapresiasi kunjungan silaturahim LDII dan berharap hal itu menjadi jembatan untuk menjaga kerukunan umat yang ada di Cimahi. “Kunci moderasi yakni bisa saling menghargai dan tidak saling mencela. Apalagi saat ini, terpeleset satu kata bisa menjadi ribut,” paparnya.

Ia menambahkan, Menteri Agama dalam program kerjanya juga menitikberatkan pelaksanaan moderasi beragama. Yakni bagaimana menghargai pendapat orang lain, menghargai orang lain beribadah, dan menghargai perbedaan. “Ini menunjukkan bahwa negara betul-betul hadir. Tinggal kita bagaimana menerjemahkannya dan mengaplikasikan moderasi ini,” tuturnya.

Mantan Kakankemenag Kab. Majalengka itu menjelaskan, setiap ormas Islam selalu menemui dinamika dalam mengelola organisasinya masing-masing. Dinamika itu diharapkan bisa menjadi peluang untuk berinovasi. “Anggap ini sebagai inovasi dan perbaikan, tantangan yang menjadi sebuah peluang. Biarkan dinamika berkembang,” urainya.

Lebih lanjut Saepulloh menerangkan, negara sudah hadir untuk ormas dan umat. Bentuk negara hadir yakni dengan keberadaan Kementerian Agama yang melahirkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). “Bagaimana mengolaborasikan NU, Muhammadiyah, Persis, LDII dan lainnya untuk bersilaturahim. Mudah-mudahan saya hadir di sini sebagai pengayom terhadap kerukunan umat beragama,” harapnya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD LDII Kota Cimahi, Dwi Hartono mengatakan, LDII selalu menerima semua perbedaan yang ada dan menjaga toleransi, baik antar sesama umat Islam maupun agama lainnya. “LDII merupakan ormas Islam dengan asas Pancasila dan ingin menjaga keutuhan NKRI. Dalam praktiknya, LDII ingin selalu memberikan kontribusi, baik kepada masyarakat maupun negara. Salah satunya melalui toleransi umat beragama,” ujarnya.

Dwi menambahkan, moderasi beragama merupakan salah satu upaya mempertebal silaturahim antar komponen bangsa demi kesatuan dan persatuan bangsa. Sehingga ini menjadi aset bangsa untuk memajukan bangsa. “Jadi keberagaman yang toleran ini adalah sebuah aset untuk menjadikan bangsa Indonesia lebih baik lagi. Bukan malah menjadi kendala dalam pembangunan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan, toleransi dan kesetaraan itu merupakan suatu kondisi yang harus ada. Sebab pengaruh teknologi yang sangat canggih dapat menyebabkan konflik yang tidak terkendali. “Akibatnya lebih berbahaya daripada yang pernah terjadi selama perang dunia pertama dan kedua,” ujarnya.

Ia melanjutkan, sikap toleransi kesetaraan ini perlu dikembangkan melalui semangat hubungan antar kelompok. “Melalui kerja sama dalam konteks ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah basariyah. Dengan mengedepankan hidup bersama dalam suatu suasana toleransi dan kesetaraan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *