LDII dan FKUB Kolaborasi untuk Harmoni Beragama

Sidoarjo (03/10). Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo mengadakan kumpul bersama tokoh agama dan masyarakat dari berbagai aliran kepercayaan. Acara ini berlangsung Bonk Cafe, Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa (26/9).

Dalam sambutannya, Ketua FKUB Sidoarjo, Gus Idham menjelaskan bahwa FKUB dibentuk dengan tujuan utama untuk menciptakan dan menjaga kerukunan antarumat beragama di wilayah atau komunitas tertentu. “Kami menekankan bahwa keberagaman agama adalah anugerah yang harus dijaga bersama, dengan saling menghargai dan memahami perbedaan keyakinan sebagai kunci utama dalam membangun kerukunan yang kokoh,” ujarnya.

Selain itu, acara ini juga menjadi momentum penting dalam pembentukan struktur FKUB Kecamatan Balongbendo, yang diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam memelihara kerukunan antarumat beragama di wilayah tersebut.

“Dengan kebersamaan dan tekad untuk terus membangun toleransi serta kerukunan antarumat beragama, semoga kebersamaan ini akan terus terjaga dan menginspirasi masyarakat untuk memelihara kerukunan di tengah perbedaan keyakinan,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan PC LDII Balongbendo, Ustaz Iwan Nasikhin menekankan pentingnya saling menghargai sesama pemeluk agama lain dalam upaya menjaga kerukunan antarumat beragama. “Kerukunan antarumat beragama perlu kita jaga dan kita sosialisasikan ke segenap lapisan masyarakat, terutama dalam situasi seperti menjelang Pemilu atau tahun politik, di mana suhu politik semakin meningkat,” ungkap Iwan.

Ustaz Iwan mengungkapkan LDII berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam membangun kerukunan antarumat beragama, “Kami percaya bahwa dalam memahami dan menghargai perbedaan keyakinan, masyarakat akan mampu membangun fondasi kerukunan yang kokoh. Dan kami ingin mengajak semua pihak, tidak hanya dari LDII saja, tetapi juga dari semua agama dan kepercayaan, untuk bersama-sama merajut kerukunan ini,” ungkapnya.

Ia juga menerangkan, kerukunan antarumat beragama adalah jalan menuju kehidupan yang lebih damai dan harmonis. Menurutnya, membangun kerukunan adalah panggilan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan dan persaudaraan dalam keragaman.

Ia pun mengajak semua pihak bahu-membahu membangun masyarakat yang inklusif. Di mana setiap orang, tanpa memandang agama atau keyakinan, merasa diterima dan dihormati.

Oleh: S16WAC_Kab.Sidoarjo_Agus.C_Jtm_10.03B (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *