LDII Depok Komitmen Bantu Pemkot Atasi Covid Varian Omicron

 

 

Jawa Barat (28/01/2022). LDII DEPOK Komitmen Bantu Pemkot Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 Wabah COVID-19 telah terjadi hampir 2 tahun melanda dunia, termasuk Indonesia. Kita tentu belajar dari wabah yang terjadi ini. Di Indonesia telah terjadi 2 badai besar kasus positif COVID-19, pertama pada Januari 2021 dengan 18.000 kasus harian dan badai kedua pada Juli 2021 dengan 54.000 kasus harian.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar webinar sebagai upaya sosialisasi kewaspadaan lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron, Kamis (27/01/22). Kegiatan tersebut dilakukan secara virtual dengan melibatkan perangkat daerah, Camat, Lurah, Direktur Rumah Sakit se-Kota Depok, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas, organisasi profesi, ketua lembaga mitra kesehatan, perwakilan sekolah, Posyandu, Ketua RW, Ketua Kampung Siaga Tangguh Jaya (KSTJ) Se-Kota Depok, dan organisasi masyarakat.

Hadir mengikuti webinar ini, Diki Wahyu, Wakil Sekretaris DPD LDII Kota Depok. Walikota Depok, Mohammad Idris dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini seluruh dunia masih menghadapi pandemic COVID 19, bukan hanya Kota Depok bahkan ancaman varian baru yaitu Omicron, ini juga sudah mulai banyak ditemukan di wilayah Jabar termasuk Depok. Adapun 3 kecamatan tertinggi kasus yaitu Sukmajaya, Cimanggis, dan Pancoranmas. “Ini semua butuh Kerjasama semua pihak”, ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, webinar ini digelar sebagai upaya dalam mensosialisasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait peningkatan kasus COVID-19 di Kota Depok. Terlebih dengan ditemukannya COVID-19 varian Omicron.

Webinar tersebut juga menghadirkan narasumber yang memberikan informasi terkait COVID-19 varian Omicron, yaitu Tri Yunis Miko yang menjelaskan tentang Kewaspadaan Lonjakan Kasus Omicron di Indonesia Tahun 2022 dan Bony Wiem Lestari tentang Upaya Siap Siaga Menghadapi Omicron sebagai varian baru COVID-19.

 

Dalam hal ini, Mary menuturkan, upaya memberikan informasi melalui webinar tersebut didasari karena terjadi kenaikan di Kota Depok sebanyak 526 kasus selama tiga hari, tertinggi se-Jawa Barat terhitung pada tanggal 24-26 Januari kemarin. Selain itu, diikuti dengan penambahan Bed Occupancy Rate (BOR) Intensive Care Unuit (ICU) alias ketersediaan ranjang di unit gawat darurat menjadi 6,82 persen dan BOR ruang isolasi 24,09 persen berdasarkan sumber RS Online pada tanggal 26 Januari 2022.

Menanggapi situasi ini, Herra Widiastuti dari Bagian Pengabdian Masyarakat DPD LDII, bahwa stake holder perlu meningkatkan deteksi dengan meningkatkan rasio tes dan skrining kasus, penguatan surveilans dan pengetatan di pintu masuk negara Indonesia yaitu bandara dan pelabuhan. Di sisi lain diperlukan percepatan vaksinasi pada kelompok rentan: lansia, dan komorbid.

Berikutnya pemberian vaksin lanjutan (vaksin booster) terutama di daerah dengan kasus tinggi, dan pengetatan syarat kartu vaksinasi bagi pelaku perjalanan dan akses masuk area publik. Dengan memiliki pemahaman terkait varian Omicron ini, diharapkan masyarakat lebih tenang, tidak panik dalam menghadapi lonjakan covid-19 yang terjadi saat ini.

Selain itu lebih menyadarkan masyarakat pentingnya penerapan protokol kesehatan imbuh Dewi Wigandini, Bagian Pengabdian Masyarakat DPD LDII. Bagi Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Depok, webinar ini dapat memberikan pemahaman untuk selalu mengedepankan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan sosial keagamaan bagi warga LDII dan masyarakat di Kota Depok.

Protokol kesehatan yang mudah diingat dengan 10M antara lain; Memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan sebelum menyentuh area wajah, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas keluar rumah, mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin, merutinkan olahraga, membiasakan senyum dan gembira, menertibkan ibadah wajib dan sunnah, Menyerahkan diri kepada Allah SWT.

 

Strategi Kota Depok dalam menghadapi Omicron ada 3 yaitu Strategi Prevent, Strategi Detect dan Strategi Response, antara lain; 

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara menghindari serta mengenai bahaya dari lonjakan COVID 19.

2. Pemerintah Kota Depok juga menyiapkan fasilitas isolasi terpusat.

3. Penerbitan regulasi.

4. Upaya penegakan hukum dan penertiban prokes

5. Penyediaan BANSOS.

6.Penyediaan Pemulasaran/pemakaman.

7. Pengaktifan Kampung siaga Tangguh.

8. Penyediaan Obat & bahan medis, APD.

9. Penambahan tempat tidur di rumah sakit.

——————–

 

Oleh: Diki Wahyu (contributor) / Khoir (editor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *